Kita liat, kalau Golkar memilih PKS maka yang masuk Syamsul Falah. Karena Sa’duddin pantesnya memang bermain di atas sebagai B-1. Sebaliknya, kalau Golkar memilih Demokrat, Gerindra atau PPP, maka PKS harus bermanuver lebih keras agar tidak kehilangan kesempatan. Atau, kendalikan diri, kali ini jadi mustami’. Hayo!
Namun kalkulasi ini bisa setiap saat berubah seiring dengan perubahan guidance dari petinggi partai masing-masing, yang saat ini mengambil sikap tunggu dan liat liat dulu. Bertindaklah sesuai kapasitas diri, karena orang bisa celaka ketika keputusannya tidak mempertimbangkan kadar kemampuan dirinya. Wallohu a’lam bil showab.(*)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H