Mohon tunggu...
amin idris
amin idris Mohon Tunggu... Wartawan -

Bekerja di perusahaan swasta, gemar menulis, travelling. Sudah beristeri, dengan dua putri dan dua putra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilkada Bekasi; Pertarungan di Poros Setan

2 April 2016   16:45 Diperbarui: 2 April 2016   16:53 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari angka pemilih pada pemilu silam, Dapil IV dan V yakni kawasan Babelan Tarumaja dll sampai Tambun Utara terus Muara Gembong terdapat 18 kursi. Ini yang tergolong paling gemuk. Maka mendominasi dua dapil ini saja plus Tambun Selatan, seorang calon sudah bisa ringan melenggang. Itu sebabnya, poros ini disebut poros setan. Disini kompetisi akan ketat dan keras. Sehingga calon yang sudah relatif punya modal di daerah ini, bisa berlega hati.

 

Koalisi

Hal lain yang ditunggu banyak orang saat ini adalah mapping koalisi. Dari perolehan suara pada pemilu legislatif 2014, secara berutuan suara tertinggi ada pada Golkar kemudian PDIP disusul Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, PPP. PBB, PKB, Hanura dan Nasdem adalah urutan terkecil keterwakilannya di Dewan.

Dari komposisi ini, Golkar dan PDIP menjadi magnet koalisi. Partai ini punya kapasitas untuk mengajukan calonnya sendiri. Meski begitu, Golkar dan PDIP pasti akan mengambil langkah berkoalisi dengan pasangan yang cantik agar bisa memastikan kemenangan dalam pertarungan ini.

Pekan silam, dari kantor DPC PDIP ada berita kehadiran pengurus PKS Kabupaten. Mereka bersilaturrahmi, maknanya penjajagan koalisi. Bocoran yang beredar, PKS menyodorkan Sa’duddin sebagai B-1 dipasangkan dengan Meilliana B-2. Tapi spekulasi itu kemudian terbantahkan ketika Meiliana turun ke Buni Bhakti menggandeng Hengky Kurniawan dari PAN yang akan disandingkan sebagai B-2. Ya iya lah, mana mungkin Meilly mau dibawah kalau diatas lebih enak.

Yang tampak lebih percaya diri tentunya Neneng Hasanah Yasin, petanaha Bupati bakal calon dari Golkar. Sejauh ini belum ada nama lain dari partai beringin ini yang menjadi kompetitor internal Neneng. Sebagai petahana, kabarnya organisasi pemenangan kembali Neneng sudah terbentuk di seluruh Daerah Pemilihan. Bentuknya adalah tim relawan. Belum dipublikasikan karena secara definitif Golkar memang belum mendeklarasikan calonnya. Siapa calon wakilnya? Siapapun yang ditunjuk pasti ngiplik. Bisa dari PKS, Gerindra, Demokrat. Bak gadis cantik kemayu, Neneng sedang banyak ditredeng pria pria ganteng yang siap menjadi pengikutnya.

Yang menarik ketika menyorot Sa’duddin. Doktor yang kini menjadi salah seorang anggota DPR RI dan pernah satu periode menjadi Bupati Bekasi. Ia memang memiliki popularitas dan elektabilitas cukup baik. Tapi apa mungkin PKS menyandingkannya sebagai wakilnya Meilly PDIP atau Neneng dari Golkar? Sa’duddin sendiri belum tentu siap bermain dibawah wanita wanita cantik ini. Apalagi dari semula Sa’duddin targetnya B-1, meski kapasitas suara partainya memang tak mencukupi.

PKS sebetulnya punya dua peluang. Bangun poros baru menjadikan Saduddin sebagai B-1 dengan back up beberapa partai lain, misalnya PPP, PKB, Hanura, Nasdem, Demokrat.  Diundi siapa jadi B-2. Namun jalan ini terlalu berliku dan ongkosnya teramat mahal. Lagian apakah PKS siap kecewa kedua kalinya dengan mengusung orang yang pernah kalah. Tapi ini peluang PKS kalau mau ngotot menjadikan Sa’duddin sebagai bakal calon bupati Bekasi.

Jalan kedua yang bisa diambil PKS adalah pada lintasan aman. Yakni bergabung ke salah satu dari dua magnit Golkar dan PDIP, tentunya pada posisi B-2. Di lintasan dua ini ada Syamsul Falah yang memang sudah memiliki basis kuat di utara. Pengalaman Golkar dengan PKS yang berlangsung sukses di Bekasi Kota, antara Rahmat Effendi dan Ahmad Saikhu bisa dijadikan referensi.

PAN telah mengambil track ini ke PDIP selangkah di depan. Menurunkan Hengky bergandeng dengan Meilly adalah langkah tepat dan cerdas.  Di poros langitpun chemistrinya ketemu. Bukankah PAN saat ini memang sudah nyosor di ketiak kekuasaan PDIP dan Jokowi. Maka kesempatan tinggal ada di Neneng. Siapa cepat dia dapat. Gerindra dan PKS punya peluang sama sampai ke poros langitnya. PKS, Gerindra dan Golkar ada dalam satu poros politik tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun