Mohon tunggu...
Herdita Widyasmara
Herdita Widyasmara Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya seorang yang ingin terus menulis karya....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Guru...ku

1 Februari 2011   13:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ehm...belum tahu juga. Tapi, kamu harus denger ya, Wulan sahabatku. Mulai detik ini aku akan lebih semangat lagi buat dapat topik tepat yang bakal aku ikutin ke Olimpiade, ntar. Pokoknya...cayooo!!?" ucapku lantang menyemangati diri sendiri.

"Ya deh, percaya. Enggak perlu segitunya juga, non?!" tukas Wulan.

Sudah 3 bulan, aku mencoba menjadi seorang siswa yang gemar meneliti, yah seperti teman - teman yang hobi betul sama sains itu. Tiga bulan aku tak lagi sibuk dengan hobi musikku, tidak lagi les vokal, tidak lagi les piano, semua itu kulakukan demi pak Tomo, ups tepatnya sih demi harga diriku di depan teman - teman dan para guru. Padahal kalau ditanya aku tak pernah tertarik dengan yang namanya sains apalagi gurunya super duper killer denganku. Pak Tomo itu memang guru teladan, sudah hampir 30 tahun beliau mengabdi pada dunia pendidikan, jadi sudah pasti jenius, kan. Tapi tetap saja aku tidak bisa suka dengan guru yang satu itu. Pernah suatu hari aku mengerjai pak Tomo karena saking sebelnya aku, mana ada siswa yang tiap hari harus lari keliling lapangan karena gak bisa jawab pertanyaan? kelewatan gak thu? Meski aku juga salah karena tidak pernah bisa tapi mau gimana lagi, mungkin itu yang namanya takdir.

"Gimana cah ayu, sudah dapat bahan yang bisa kamu teliti? sudah 4 bulan, wah kurang 2 bulan lagi. Pasti gak pernah bisa to?" sindir pak Tomo, suatu siang di perpustakaan.

"Jangan seperti itu, pak. Saya terus berusaha kok, cuma emang belum ketemu saja." jawabku sedikit tidak rela.

"Terserah kamu saja, deh!" tambah pak Tomo

"Jangan sinis gitu,pak. Bapak tidak suka saya bisa? maaf ya, pak, kalau saya kasar bicaranya?" jawabku sengit.

"Heem...ini perhatian saya buat siswa kaya kamu, nduk?!" ucap pak Tomo dengan nada yang sedikit berbeda.

Mendengar ucapan itu aku hanya diam dan sedikit tersentak kaget dalam hati, karena baru kali itu pak Tomo berkata seperti itu padaku.

Akhirnya, satu minggu kemudian aku mendapat topik penelitian yang tepat. Sebenarnya bukan aku tapi bu Siska, salah satu guru sains juga yang baru 6 bulan mengajar di SMA ku. Beliau yang membantuku menyelesaikan penelitian ini. Bu Siska juga yang mengajukan surat permohonan ke UNNES untuk menggunakan Lab disana, tempat penelitian yang kulakukan. Ini baru guru yang baik, bukan seperti pak Tomo. Proses penyelesaiannya berlangsung selama 1 bulan, alhamdulillah aku punya waktu untuk membuat proposal tertulisnya.

"Bu Siska, kok sudah hampir satu bulan pak Tomo tidak mengajar, apa sakitnya parah?" tanyaku pada bu Siska.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun