Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7 Alasan Mengapa Kota Mandiri Maja di Lebak Jadi Tempat Ideal Slow Living

20 Desember 2024   14:09 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maja masih ideal untuk pendamba slow living yang belum bisa lepas dari Jakarta. (Foto: Dok. pribadi)

Kalau Anda berbelanja ke pasar tradisional di sekitar Maja, Anda pasti bisa menemukan bahan makanan dengan harga yang lebih murah dari Jakarta. Kenapa? Sebab Lebak ini adalah salah satu daerah penyangga pemasok bahan makanan untuk Jakarta juga.

Anda bisa membeli bahan makanan sendiri lalu memasaknya di rumah. Semuanya dengan harga yang relatif terjangkau.

Lain kasus jika Anda memilih untuk membeli makanan jadi atau makanan siap saji, harganya sudah pasti lebih mahal karena para pedagang memperolehnya dari produsen di Jakarta.

Biaya Hidup Lebih Murah

Untuk bisa hidup layak di Maja, Anda cukup menyisihkan dana di bawah Rp5 juta sebulan. Bahkan bisa lebih rendah lagi dari itu jika Anda jago berhemat. Itu jika Anda masih lajang. 

Jika Anda sudah berkeluarga, memang pengeluaran dan biaya hidup tak mungkin serendah itu. Dengan catatan Anda sudah melunasi rumah dan keluarga lebih banyak beraktivitas di sekitar Maja, beban pengeluaran Anda bakal jauh lebih rendah. Kecuali jika semua anggota keluarga harus commute keluar Maja 5 hari seminggu, pengeluaran transportasi bisa ditekan sehingga tidak makan banyak porsi anggaran.

Keamanan Relatif Lebih Terjamin

Jika Anda tinggal di Maja dalam lingkungan perumahan yang baik misalnya Citra Maja City dan Permata Mutiara Maja, Anda bisa merasa lebih lega sebab konsep perumahan klaster di kedua pengembangan properti tersebut cukup bagus dalam segi keamanan lingkungan. 

Setiap klaster perumahan memiliki satu pintu masuk dan ada pos keamanan 24 jam yang diisi petugas keamanan yang siap siaga sehingga keamanan relatif lebih terjaga dengan baik. Petugas juga memiliki jadwal (shift) jaga masing-masing sehingga kinerja mereka terjaga.

Lain cerita jika Anda memutuskan beli rumah di luar lingkungan perumahan ini. Keamanan tidak bisa terjamin kecuali oleh warga sekitar sendiri.

Infrastruktur Sudah Berkembang

Tentu kurang adil jika kita membandingkan Maja dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Di Maja, seluruh struktur dan fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat atau perusahaan memang belum selengkap kota besar tetapi bukan berarti juga perkembangannya mandek. 

Jika Anda pekerja jarak jauh (remote workers) atau kerap WFH, jangan khawatir karena koneksi wifi di sini sudah tersedia. Bahkan dari pengalaman saya sendiri, kestabilannya relatif baik meski cuaca hujan seperti sekarang. Tatkala koneksi wifi teman/ rekan saya di Bekasi 'oleng', koneksi internet di Maja masih stabil sehingga saya bisa lancar bekerja di rumah. 

Saat ini pihak swasta (pengembang) dan pihak birokrat terus membenahi dan membangun infrastruktur di Maja. Untuk infrastruktur fisik, sudah dibangun klinik, masjid, toko kebutuhan sehari-hari, sekolah dasar hingga SMA/ SMK, sarana olahraga, ATM, dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun