Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

6 Cara Hindari Fenomena 'Remaja Jompo" Akibat Commuting

14 Desember 2024   08:10 Diperbarui: 14 Desember 2024   08:10 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan rontok dan jadi jompo karena aktivitas commuting terlalu lama makin banyak dijumpai. (Sumber: Kompas)

Sebagai salah satu warga kota satelit di luar Jakarta, saya pernah mengalami rutinitas yang bak 'neraka'. Bangun pukul 4.45 tiap pagi lalu bergegas menuju ke stasiun kereta yang terdekat dengan rumah saya, untuk duduk selama 1,5 jam di gerbong kereta hingga kemudian naik ojek lagi ke tempat kerja. Jadi total waktu di jalan bisa mencapai 2 jam dan itu artinya dalam sehari bisa total 4 jam di atas roda. 

Bayangkan berapa banyak waktu yang saya buang cuma untuk bengong main ponsel di gerbong. Sehabis jam kerja, juga saya harus berjibaku dengan lelahnya mengantre dan menunggu kereta ke jurusan rumah dan bisa saja gerbong penuh dengan orang yang hendak ke arah yang sama. Belum lagi jika cuaca buruk. Bayangkan harus memenbus hujan di saat pagi buta dan bergelut dengan kemacetan.

Ironisnya, saya adalah pekerja yang bergerak di bidang kesehatan fisik dan mental. Pekerjaan saya sebagai guru yoga membuat saya merasa: "Kok gini amat ya cari duit?" Saya tidak bisa mengimbau murid saya untuk melakoni pola hidup sehat jika saya sendiri menjalani pola hidup yang kurang bersahabat untuk kesehatan saya. Saya merasa munafik.

Hingga akhirnya saya 'mengibarkan bendera putih'. Saya merasa tidak bisa lagi menerima rutinitas semacam itu sebagai bagian hidup saya sampai jadi "remaja jompo". Berikut adalah 6 cara yang saya lakukan agar bisa meninimalkan dampak buruk aktivitas commuting yang lama dan melelahkan bagi kesehatan fisik dan mental.

Makan Sehat

Untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari tren remaja jompo, selalu terapkan pola makan yang teratur dan konsumsi makanan sehat penuh gizi. Makanan sampah akan makin membebani kerja badan Anda sehingga badan akan makin sakit-sakitan. Ini sudah hukum alam jadi jangan Anda sampai sepelekan. Makanlah teratur dan cuma makan makanan yang berfaedah bagi kesehatan badan. Begitu Anda mengabaikan makanan sehat, badan akan makin rapuh dan cepat menua.

Jika memang merasa makanan Anda belum begitu bergizi, lengkapilah nutrisi dengan mengonsumsi multivitamin atau superfood untuk sekadar mengimbangi meskipun tidak bisa 100% mengganti kekurangan tersebut.

Rutin Olahraga 

Yang saya lakukan jika belum memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan lain ialah dengan menyisihkan waktu untuk melakukan beragam upaya pemulihan dan pemeliharaan kesehatan. 

Caranya dengan berolahraga sebelum atau setelah bekerja. Capek? Tinggal sesuaikan level intensitasnya saja. 

Misalnya jika Anda berangkat kerja agak siang, Anda bisa bangun lebih pagi untuk jalan kaki atau lari pagi. Kalau memang berangkat pagi dan pulang sore, maka sisihkan waktu untuk berolahraga di malam hari.

Jenis olahraganya pun usahakan jangan yang butuh tempat khusus dan mahal. Pilih yang bisa dilakukan di rumah atau di dekat rumah. Karena semakin minim upaya, semakin kita bisa setia pada jadwal berolahraga ini. 

Jika Anda jauh dari gym, ya sudah beli alat untuk latihan beban di rumah berupa dumbbell saja agar tak perlu ke luar rumah untuk berolahraga. Kalau malas untuk lari ke jalan, coba untuk lari di sekitar rumah saja. Jangan jauh-jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun