Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Suplemen! Real Food Bisa Ubah Ekspresi Gen dan Bikin Awet Muda

5 Oktober 2024   17:58 Diperbarui: 5 Oktober 2024   19:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Freepik)

Karena itulah, lagi-lagi saya percaya bahwa bagaimanapun juga real food tidak bisa digantikan oleh suplemen bahkan yang impor dan harganya selangit.

Khasiat Awet Muda Real Food

Definisi "awet muda" di sini bukanlah cuma kulit yang kencang dan rambut tanpa uban, tetapi lebih pada bagaimana sel-sel, jaringan dan organ penting dalam tubuh kita masih bisa berfungsi normal meski usia makin menanjak. Karena menurut saya adalah percuma untuk memiliki kulit glowing tapi ginjal sudah tak bisa berfungsi, atau kulit muka putih mulus tapi punya diabetes mellitus tipe 2. Itu 'awet muda' yang cuma sebatas kulit luar. Di tingkatan sel, jika sudah sakit-sakitan, artinya badan kita sudah jompo luar biasa.

Sebuah penelitian dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) menemukan bahwa setiap makanan yang kita masukkan ke tubuh bisa memengaruhi ekspresi gen (rangkaian proses penggunaan informasi dari suatu gen untuk sintesis produk gen fungsional). Produk-produk tersebut dapat berupa protein, juga gen penyandi non-protein seperti transfer RNA (tRNA) atau gen RNA inti kecil (snRNA) yang mana keduanya merupakan produk RNA fungsional. Sederhananya, beberapa jenis makanan bisa membuat gen-gen tertentu dalam badan ini bekerja berlebihan, yang pada gilirannya memicu proses penuaan lebih cepat.

Menurut ilmuwan, makanan yang memicu proses penuaan lebih cepat ialah diet tinggi karbohidrat. Berkebalikan dari real food, junk food adalah makanan dengan kandungan kalori, lemak, gula, serta garam yang tinggi. Namun, kandungan vitamin serta serat pada junk food bisa dibilang sangat rendah.

Penelitian menyatakan bahwa komposisi makanan ideal untuk kesehatan menurut gen kita adalah 1/3 protein, 1/3 lemak, dan 1/3 karbohidrat (maksimal 40% kalori). Sementara itu, jenis asupan tinggi karbohidrat(65%) membuat gen-gen tertentu bekerja berlebihan, yang bisa memicu peradangan metabolik dan meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit kardiovaskular, kanker, demensia, dan diabetes tipe 2.

Untuk memperlambat laju penuaan, konsumsilah real food dengan pola makan 5-6 kali sehari dalam porsi kecil atau sedang. Jangan juga lewatkan sarapan dan makan malam. Kurangi kentang, nasi, dan pasta dan pindah ke sumber karbohidrat kompleks. Pilih makan ikan daripada daging merah. Jangan juga berlebihan dalam konsumsi buah-buahan tinggi glikemik seperti buah matang dengan rasa manis dalam jumlah besar sekali makan.

Tak perlu menunggu lama, efek perubahan bisa terasa hanya dalam 6 hari! Nah, bagaimana? Apakah Anda akan konsisten konsumsi real food daripada suplemen dan junk food? (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun