Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Berolahraga Lebih Baik dengan Teman?

5 Juli 2024   07:54 Diperbarui: 5 Juli 2024   07:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berolahraga dengan teman memiliki sejumlah kelebihan. (Sumber gambar: Microsoft Designer)

Merasa malas jika harus berolahraga sendirian? Merasa lebih giat berolahraga jika ada teman di samping Anda? 

Ternyata semua itu bukan hanya perasaan Anda semata karena sains memang membuktikan berolahraga bersama teman-teman memberikan kelebihan tersendiri.

Sebuah studi tahun 2016 oleh ilmuwan dari University of Aberdeen mengungkapkan bahwa memiliki teman berolahraga dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas berolahraga seseorang. 

Temuan ini menjadi semakin signifikan ketika teman tersebut mampu memberikan dukungan emosional yang kuat. 

Penelitian ini menjadi yang pertama kali menyelidiki manfaat dari hadirnya teman olahraga baru serta menganalisis kualitas spesifik yang membuat seseorang menjadi teman berolahraga yang ideal.

Dr. Pamela Rackow dari Institute of Applied Health Sciences di University of Aberdeen melakukan pengumpulan data untuk penelitian ini ketika masih berada di University of Zurich. 

Dalam studinya, Dr. Rackow dan timnya membagi peserta menjadi dua kelompok. Setengah dari peserta diminta untuk mencari "teman gym" baru, sementara setengah lainnya melanjutkan rutinitas olahraga mereka seperti biasa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang menemukan teman olahraga baru cenderung berolahraga lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tetap mengikuti rutinitas olahraga reguler mereka. 

Keunikan studi ini terletak pada pendekatannya yang mencerminkan kehidupan nyata secara relatif baik. Dr. Rackow menambahkan, "Ketika Anda memutuskan untuk berolahraga dengan seorang teman, Anda akan meminta seseorang dalam jaringan sosial normal Anda, terlepas dari apakah mereka memenuhi kriteria tertentu atau tidak."

Selain itu, tim peneliti juga tertarik untuk mengetahui kualitas apa yang membuat seseorang menjadi teman olahraga yang baik. Mereka meminta para peserta untuk menilai seberapa suportif teman-teman mereka dan jenis dukungan apa yang paling efektif. Dukungan dibagi menjadi dua jenis: dukungan emosional dan dukungan instrumental.

Temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa orang cenderung berolahraga lebih banyak ketika teman mereka menawarkan dukungan emosional dan dorongan semangat, dibandingkan dengan dukungan praktis seperti tidak pernah melewatkan sesi olahraga. 

Dari studi ini, kita paham betul pentingnya hubungan sosial dalam memotivasi perilaku sehat. Meskipun olahraga bisa dilakukan sendirian, faktanya olahraga akan lebih terasa menyenangkan jika ada teman yang memberi suntikan motivasi dan mmepertahankan konsistensi saat kita merasa tak bersemangat. 

Temuan ini juga selaras dengan apa yang saya alami. Saat saya berlatih yoga sendiri dan bersama teman, rasanya berbeda. Saat berlatih bersama teman, saya merasa jauh lebih bersemangat dan hasil latihan lebih memuaskan. Alasannya sebelum ini saya tak bisa jelaskan dengan kata-kata tetapi ternyata sains memiliki penjelasannya.

Hal ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang merasa malas berolahraga. Cobalah ajak teman yang sama-sama memiliki tujuan ingin lebih sehat atau bergabunglah dengan komunitas olahraga di sekitar Anda agar motivasi dan konsistensi latihan tetap terjaga hingga tua. (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun