Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ngeri-Ngeri Sedapnya Naik 'Angkot Terbang' ke Pantai Pandan

2 Juli 2024   17:17 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:41 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Pantai Pandan. (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

"Bagaimana rumah Pak Karbut?" saya bertanya kepada sopir kami. 

"Aman alhamdulillah," ucapnya tenang.

Daftar menu Pantai Pandan. (Sumber gambar: Google Maps)
Daftar menu Pantai Pandan. (Sumber gambar: Google Maps)

Sampai di Pantai Pandan, kami menikmati suasana pantai yang jauh lebih ramai dari biasanya. Tapi kami maklum saja karena ini memang akhir pekan dan semua orang butuh penyegaran. 

Di Pantai Pandan ini Anda bisa duduk-duduk bermalas-malasan menyaksikan deburan ombak Selat Sunda, atau berkemah di samping kolam renang, atau berenang di pantainya, atau jika ingin berenang di kolam juga bisa, atau sekadar duduk menyantap makanan-makanan lezat yang siap santap di sana juga bisa.

Sekadar informasi, tiket masuknya di akhir pekan ialah Rp40.000 per kepala dengan bonus ada kupon yang bisa ditukar dengan makanan yang dijual di booth tenant mereka.

Kemudian jangan lupa untuk tidak membawa makanan sendiri dari rumah (terutama ibu-ibu) karena tas Anda akan digeledah apalagi yang ukurannya besar. 

Tidak boleh membawa rantang makanan atau botol minum ukuran besar. Kemudian setelah masuk Anda bisa memesan makanan dan menempati meja lalu menikmati pantai sampai sore atau malam. Terserah Anda.

Jika Anda ingin menyantap makanan lain seperti pasta, harganya lumayan mahal menurut saya. 

Pasta dengan porsi sepiring harganya Rp50.000. Meski ada taburan daging sapi kecil, harganya tentu masih terbilang mahal. Namun, untuk ukuran tempat wisata, harga seperti itu masih normal, tak terlalu mencekik seperti harga makanan di kawasan Puncak yang tak wajar. 

Dengan demikian, orang yang sudah datang akan kembali karena tak merasa diperas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun