Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yoga untuk Turunkan Kadar Kolesterol Darah Berdasarkan Studi Ilmiah

23 Mei 2024   07:47 Diperbarui: 23 Mei 2024   13:17 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

KOLESTEROL dalam darah adalah salah satu tolok ukur kesehatan yang penting. Meskipun memang tidak secara langsung dan cepat menyebabkan kematian, tetap saja kenaikan kadar kolesterol/ lipid dalam darah seseorang harus diwaspadai dan dikendalikan sesegera mungkin.

Jangan juga berasumsi bahwa kolesterol tinggi cuma dialami lansia dan orang paruh baya karena anak muda gen Z juga sudah mulai dijangkiti penyakit ini akibat gaya hidup tak sehat.

Picu Stroke dan Serangan Jantung

Sebenarnya kolesterol bukanlah zat jahat jika ada dalam level yang sewajarnya di dalam tubuh. Ia sendiri adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. 

Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan endapan lemak di dinding pembuluh darah. Seiring waktu, endapan ini tumbuh dan menyumbat aliran darah, yang bisa memicu serangan jantung atau stroke.

Kolesterol tinggi bisa diturunkan, baik dari faktor genetik maupun gaya hidup tidak sehat. Meskipun tidak ada gejala yang jelas, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi kolesterol tinggi. 

Pemeriksaan kolesterol pertama sebaiknya dilakukan di usia 9-11 tahun, lalu diulangi setiap 5 tahun sekali. 

Untuk pria usia 45-65 tahun dan wanita 55-65 tahun, disarankan tes tahunan atau dua tahunan. Anda yang sudah berumur di atas 65 tahun sebaiknya diperiksa setiap tahun.

Dua Jenis Kolesterol

Ada dua jenis kolesterol utama, yakni LDL (kolesterol "jahat") yang menimbun di dinding pembuluh darah, serta HDL (kolesterol "baik") yang mengangkut kelebihan kolesterol ke hati. 

Faktor yang bisa dikendalikan seperti kurang aktivitas fisik, kegemukan, dan pola makan tidak sehat berkontribusi pada kolesterol dan trigliserida yang tidak sehat. 

Jangan lupa bahwa kadang ada kasus kolesterol tinggi meski seseorang bergaya hidup sehat. Ini bisa terjadi karena faktor di luar kendali seperti genetik juga berperan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun