Di sinilah kreator konten yang unggul dapat menonjol dan mengalahkan raksasa industri konten seperti Hollywood. Â
Kemampuan menulis, berempati, membangun narasi, dan melibatkan emosi memungkinkan penulis, komunikator, dan perancang kreatif menggunakan AI untuk mengoptimalkan visi kreatif mereka meskipun kurang memiliki keahlian teknis.
Menerapkan AI secara transformatif membutuhkan perubahan pola pikir dan perilaku yang difasilitasi oleh pimpinan. Dan pimpinan ini tidak boleh berpikiran kolot, menolak belajar terus-menerus dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kunci untuk memenangkan sebagai kreator konten di era AI adalah kemauan untuk terus belajar, stamina tinggi untuk terus beradaptasi, pola pikir terbuka pada eksperimen, dan keberanian menghadapi kegagalan sebagai peluang, demikian kata Conor. Â
Jika Anda lulusan sastra Inggris seperti saya, bukankah penjelasan Conor di atas membangkitkan rasa percaya diri Anda?
Tetapi tentu saja, jangan lupa untuk mau terus belajar dan terbuka pada hal-hal baru! (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H