Meskipun kesadaran dan penggunaan AI generatif sudah tinggi, Conor memperkirakan pemanfaatan yang benar-benar transformatif hanya sekitar 5% di sebagian besar organisasi/perusahaan.
Kebanyakan perusahaan saat ini sudah mencoba aplikasi AI dasar seperti pembuatan konten, tetapi sedikit yang secara strategis mengubah alur kerja, operasi, atau model bisnis.
Untuk mencapai level tersebut diperlukan perubahan pola pikir dan perilaku yang didorong oleh kepemimpinan.
Di era AI, kemauan untuk terus belajar dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci penting.
Keterbukaan untuk bereksperimen, kesiapan menerima kegagalan sebagai peluang belajar, dan kemampuan berpikir lateral sangat penting untuk pemanfaatan AI yang transformatif.
Dengan pencapaian baru industri AI nyaris setiap minggu, komitmen untuk terus belajar dapat membantu kita mengidentifikasi peluang baru. Â
Orang-orang yang lebih adaptif dan tidak kaku dalam menerima berbagai hasil dari alat AI cenderung tidak merasa terancam, bahkan mungkin memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Kreator Konten Super = AI + Manusia Kreatif
Conor juga menyatakan bahwa masa depan akan dimiliki oleh para kreator konten yang mampu memanfaatkan potensi AI dalam membuat konten berkualitas premium dengan sentuhan kreatif manusia.
Seperti kita ketahui, kemunculan Sora dan alat teks-ke-video lain hampir pasti akan mengacaukan Hollywood dan alur kerja produksi saat ini.
Seperti Uber mengungkap permintaan transportasi yang terpendam, Sora berpotensi mengungkap permintaan konten yang dipersonalisasi yang selama ini terkendala oleh masalah produksi.
Kita mungkin menyaksikan ledakan media indie dari para kreator super yang dapat mewujudkan visi kreatif mereka dengan bantuan AI tanpa terhalang oleh pihak-pihak penegak aturan.