Sebagai warga pendatang, saya masih buta soal tradisi dan budaya lokal tempat saya baru mulai tinggal.Â
Di Lebak yang menjadi rumah baru saya ini, sebelumnya sudah saya kenal lewat masyarakat Baduy yang pola hidupnya masih tradisional dan dekat dengan lingkungan.
Saya sendiri pernah mengunjungi permukiman Baduy dan menginap semalam bahkan menggelar latihan yoga pagi bersama di depan rumah penduduk Baduy bersama teman-teman yang menginap di sana dari Jakarta pada tahun 2016.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan...
BACA JUGA: "ANOMALI BERNAMA BADUY"
Sejak saat itu saya merasakan kedekatan dengan masyarakat tradisional Baduy ini.
Kebetulan hari ini juga adalah momen digelarnya tradisi tahunan mereka yang patut kita saksikan bersama.
Bagi Anda yang belum tahu orang Baduy, masyarakat Baduy ini adalah suku adat yang tinggal di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar.
Mereka akan kembali menggelar upacara adat istimewa pada 17-19 Mei 2024.Â
Tradisi ini dikenal dengan nama Seba Baduy ini dan menjadi momen yang dinanti-nantikan, tidak hanya oleh warga Baduy sendiri, tetapi juga oleh wisatawan dari berbagai penjuru.Â
Menurut berita, ditargetkan ada 40 ribu turis datang menyaksikan seremoni tahunan ini.
Prosesi Unik Seba Baduy
Kalau Anda penasaran apa yang bisa disaksikan di sana, berikut adalah penjelasan singkatnya.
Dalam prosesi Seba Baduy yang unik, warga Baduy akan menempuh perjalanan puluhan kilometer dari kampung mereka menuju pusat pemerintahan di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.Â
Mereka akan membawa hasil bumi khas Baduy sebagai bentuk penghormatan kepada para pemimpin pemerintahan.Â
Sebelum perhelatan ini dilakukan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sendiri telah memberikan sambutannya. Beliau sangat mendukung acara ini.
Daya Tarik Wisata Tradisional
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, melalui kompas.com mengungkapkan bahwa tradisi Seba Baduy menjadi daya tarik wisata yang luar biasa.Â
"Acara Seba Baduy akan dipusatkan di Alun-alun Rangkasbitung. Adapun target kunjungan wisatawan mencapai 40 ribu orang. Kita optimis bisa tercapai," ujarnya.Â
Seba Baduy merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak zaman Kesultanan Banten. Tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.Â
Tidak ada tradisi serupa di kabupaten atau kota lain di Tanah Air, sehingga Seba Baduy menjadi momen istimewa yang wajib disaksikan.
Sejarah dan Makna Seba Baduy
Kata "Seba" dalam bahasa Baduy berarti persembahan. Itu karena dalam tradisi ini, masyarakat Baduy dengan sukarela mempersembahkan hasil panen mereka kepada pemerintah.Â
Upacara ini tidak hanya sekedar persembahan, tetapi juga merupakan wujud kesetiaan dan ketaatan suku Baduy kepada pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Seba Baduy menjadi kunjungan resmi masyarakat Baduy setelah melewati musim panen, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap alam dan harapan agar diberi keselamatan.Â
Dalam prosesi Seba Baduy, Pu'un (Ketua Adat) membawa amanat untuk memberikan laporan, menyampaikan harapan, dan menyerahkan hasil panen kepada pemimpin pemerintahan.Â
Upacara ini diikuti oleh masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam, yang dapat dibedakan dari warna pakaian mereka.
Tempuh 80 Km
Sebelum Seba Baduy, masyarakat Baduy menggelar upacara Kawalu selama tiga bulan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen. Kemudian, mereka melakukan Ngalaksa, yaitu silaturahmi antar warga Baduy sambil membawa hasil panen.Â
Waktu pelaksanaan Seba Baduy disepakati bersama, dan para sesepuh adat akan memilih warga yang sehat secara fisik untuk mengikuti prosesi berjalan kaki sepanjang 80 kilometer.
Upacara dimulai dengan Tataben, ucapan seserahan dalam bahasa Baduy, yang berisi laporan kondisi warga Baduy.Â
Setelah dialog dengan pemerintah, prosesi diakhiri dengan penyerahan hasil bumi kepada Bupati dan bingkisan balasan dari pemerintah.Â
Tradisi ini menjadi warisan budaya yang unik dan menyimpan makna mendalam tentang penghormatan, syukur, dan keselarasan dengan alam.
Rangkaian Acara Seba Baduy 2024
Tradisi Seba Baduy, upacara adat tahunan masyarakat Baduy sebagai ungkapan syukur atas hasil panen, akan kembali digelar pada 17 Mei 2024. Sebelum pelaksanaan Seba Baduy, kawasan Badui Dalam di Kabupaten Lebak, Banten telah menutup diri bagi wisatawan mulai 13 Februari hingga 13 April 2024 untuk melaksanakan ritual Kawalu selama tiga bulan.
Ritual Kawalu merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dengan berpuasa pada 17-18 Februari. Masyarakat Badui Dalam akan berdoa agar diberi keselamatan, kesehatan, kesuburan pertanian, keamanan, dan persatuan bangsa. Ritual ini wajib diikuti seluruh warga Badui Dalam di tiga kampung dengan dipimpin oleh Puun (pemimpin adat).
Setelah itu barulah Seba Baduy dilaksanakan. Direncanakan akan ada sekitar 1.500 warga Baduy yang berjalan kaki dari desa mereka menuju Pendopo Bupati Lebak untuk menyerahkan hasil bumi dan menyampaikan perkembangan masyarakat selama setahun terakhir.
Jadwal Seba Baduy 2024
Masyarakat umum berkesempatan menyaksikan kemeriahan rangkaian acara Seba Baduy 2024 yang dimulai pada Jumat, 17 Mei 2024, dengan jadwal sebagai berikut:
Pukul 15.30 -- 15.45 WIB
- Prosesi penerimaan rombongan Seba Baduy di Jembatan Keong
- Camat Leuwidamar menyerahkan rombongan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak
Pukul 15.45 -- 16.30 WIB
- Rombongan tiba di Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak
- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyerahkan rombongan kepada Sekretaris Daerah Lebak
Pukul 19.30 WIB -- Selesai
- Prosesi ritual Seba Baduy
- Penyerahan hasil bumi masyarakat Baduy
- Babacakan (makan bersama)
- Dialog antara masyarakat Baduy dengan pemerintah
- Sapeuting jeung (semalam bersama warga Baduy)
Untuk Anda yang ingin menyaksikan tradisi unik ini, silakan datang saja ke Alun-Alun Rangkasbitung nanti siang setelah salat jumat. (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H