Saya pikir itu agak janggal karena ia terlihat sedang berdiri di tengah ruangan yang dipenuhi rak-rak buku. Apakah itu bukan perpustakaan?Â
Tapi terlepas dari itu, saya mengapresiasi hal tersebut karena dari pemilihan pesan dan fokus pada literasi di konten Al Jazeera ini, rakyat Indonesia terutama generasi mudanya yang memiliki minat baca rendah seolah diajak secara halus oleh presiden terpilihnya untuk juga suka membaca buku-buku bermutu.
Penyuka Karya Sejarah dan Biografi TokohÂ
Ia mengaku menyukai karya-karya Alexander Dumas dan Sir Walter Scott.
Dumas (1802-1870) adalah novelis dan penulis naskah drama dari Perancis yang paling banyak dikenal dengan The Three Musketeers dan novel bertema balas dendam The Count of Monte Cristo.
Lalu Sir Walter Scott (1771-1832) adalah novelis, penyair, sejarawan dan penulis biografi dari Skotlandia yang dikenal sebagai dedengkotnya para penulis genre novel sejarah.
Begitu menjadi prajurit TNI, Prabowo pun membaca banyak buku biografi dan sejarah, termasuk biografi yang membahas tokoh-tokoh revolusioner dari Meksiko seperti Pancho Villa (1878-1923) yang dikenal sebagai pemimpin perang gerilya dan pendukung kuat agrarianisme.Â
Prabowo juga suka dengan biografi tokoh Emiliano Zapata (1879-1919) yang dikenal dunia sebagai pemimpin meletusnya Revolusi Meksiko pada tahun 1910-1920.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa salah satu buku yang paling memengaruhinya ialah Manual of The Warrior of Light karya penulis Brazil Paulo Coelho.
"Saya merekomendasikan buku tersebut (Manual of The Warrior of Light) kepada siapa saja terutama anak-anak muda yang mau sukses dalam kehidupan," terangnya.
Belajar dari Generasi Terbaik
"Saya pikir apa yang memengaruhi saya adalah bahwa keluarga saya, orang tua saya, kakek nenek saya, nenek moyang saya, semuanya terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia," tuturnya.