PARA PENCARI KERJA alias job seekers mungkin ada yang belum pernah mendengar istilah "surel terima kasih" atau dalam bahasa Inggrisnya "thank you email".
Bisa saya maklumi juga karena dulu saat saya masih awam dan hijau di dunia kerja bertahun-tahun yang lalu, saya juga belum pernah sekalipun menulis dan mengirimkan surat/ email semacam itu kepada orang yang pernah mewawancarai saya dalam rangka lowongan pekerjaan.
Buat Apa?
Namun, baru-baru ini saya berbincang dengan seseorang soal posisi sebuah pekerjaan dan kami terlibat dalam percakapan wawancara yang cukup intens.
Saya merasa agak lepas mengutarakan uneg-uneg dan ia pun juga sanggup membuka diri setidaknya dalam hal tertentu soal pekerjaan dan ekspektasinya tersebut kepada saya.
Jadi, bisa dikatakan kami berdua cukup bisa memahami posisi masing-masing dengan baik.
Dan setelah wawancara berakhir, saya terpikir untuk mengirimkan sebuah email yang berisi ucapan terima kasih padanya.
Kalau dulu, saya berpikir, "Buat apa ngirim gituan? Ga jelas banget."
Tapi sekarang, saya merasa sangat terdorong untuk melakukannya dengan alasan sekadar ingin menyatakan rasa terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berbincang panjang lebar dengan saya.
Saya tahu bahwa proses perekrutan itu tidak mudah dan sungguh menguras tenaga baik bagi si pencari kerja maupun si pembuka lowongan kerja.
Jadi saya ingin menghargai kesediaannya dan apresiasi karena ia pasti mau mewawancarai saya karena menghargai skills dan potensi saya.