Meditasi yang dilakukan ialah dengan duduk diam lalu menyantap makanan dengan lebih fokus. Hasilnya mereka yang menerapkan ini bisa mengenali sensasi tubuh saat rasa lapar menyerang, dan kapan rasa kenyang mulai muncul sehingga bisa berhenti makan sebelum kekenyangan. Kepekaan ini bisa diasah dengan mindful eating.
Manfaat kesehatan lainnya selain menurunkan tekanan darah, mengendalikan stres, dan mengasah kepekaan diri terhadap beragam sensasi tubuh termasuk rasa lapar dan kenyang, mindful eating juga membuat risiko menderita diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler (beragam gangguan jantung seperti stroke, serangan jantung, dan sebagainya) menurun.
Bagaimana bisa?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Wiley tahun 2016 menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti program mindfulness mengalami penurunan level gula darah puasa selama 18 bulan latihan mindfulness dan rasio trigliserida terhadap kolesterol HDl menurun selama 12 bulan latihan mindfulness.Â
Keduanya merupakan indikator penting diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler yang mengancam kesehatan banyak orang saat ini di negara kita terutama kelompok penduduk usia produktif yang seharusnya masih sehat dan bugar serta bekerja dengan normal.
Studi ini membuktikan saat kita menerapkan mindfulness dalam beraktivitas (dengan cara menyadari apapun yang kita pikirkan, rasakan dan sensasi badan yang kita sedang rasakan saat olahraga maupun makan), risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler bisa ditekan sedari dini.
Hal ini tidak mengherankan karena kebiasaan makan di luar kendali dan ketidakmampuan merasakan keluhan dan sensasi di badan membuat kita mengadopsi gaya hidup sedentari yang akan makin mematikan jika digabungkan dengan pola makan sembarangan yang memanjakan lidah.
Cara Membangun Kebiasaan Mindful Eating
Menurut laman hsph.harvard.edu, kebiasaan mindful eating bisa diterapkan dengan menempuh sejumlah teknik sebagai berikut:
- pertimbangkan latar belakang makanan yang akan dikonsumsi misalnya asal makanan tersebut, bagaimana makanan itu disiapkan dan siapa yang menyiapkannya
- menyantap makanan di jam-jam tertentu yang sudah menjadi kebiasaan
- menyiapkan porsi makanan yang cukup, tidak berlebihan karena cuma 'lapar mata'
- perhatikan isyarat yang diberikan badan saat kita merasa kenyang
- perhatikan bagaimana rupa dan tampilan makanan, rasanya, baunya dan detail penting lainnya
- perhatikan sensasi di badan setelah makan
- berdoa sebelum dan sesudah makan untuk mengungkapkan rasa syukur
- menyantap makanan dengan napas perlahan dan dalam, menghayati setiap gigitan dan kunyahan, menelan dengan tidak terburu-buru
- memikirkan pilihan makanan kita dan dampaknya pada tidak hanya kesehatan diri tapi lingkungan hidup dan kelestarian bumi ini
Tantangan Mindful Eating dari Pengalaman Pribadi
Tantangan yang saya rasakan sendiri tatkala menerapkan mindful eating ini ialah saat kita harus bekerja di lapangan atau di kantor yang waktu istirahat makan siangnya terbatas sehingga mau tidak mau harus mempercepat makan.