Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Manfaat Kuliah Pasca Sarjana (S2) yang Belum Anda Ketahui

17 Januari 2024   18:19 Diperbarui: 17 Januari 2024   18:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliah pasca sarjana buang duit saja? Tidak juga. (Foto: Pexels.com)

TERKAIT soal pendidikan saat ini, saya sangat prihatin dengan adanya tren sebagian Gen Z yang sudah muak dengan pendidikan tinggi di universitas dan memutuskan untuk langsung bekerja begitu mereka sudah lulus SMA.

Ada begitu banyak faktor penyebab tren skipping college ini. Di antaranya melambungnya biaya kuliah, merosotnya perekonomian, dan sebagainya. Anda bisa baca selengkapnya di tulisan saya di sini.

Keprihatinan ini senada dengan Presiden Jokowi yang baru-baru ini kaget dengan rendahnya rasio populasi Indonesia yang bergelar S2 dan S3 sebagaimana diberitakan kompas.com. Intinya persentasenya baru 0,45% dibandingkan total populasi kita. 

Presiden pun bertekad mendorong lebih banyak rakyat untuk menempuh pendidikan pasca sarjana hingga nantinya persentase tersebut bisa lebih tinggi dari negara-negara tetangga di ASEAN misalnya Vietnam dan Malaysia yang sudah melampaui 2,4%.

Saya sendiri sudah menempuh pendidikan pasca sarjana (magister). Dari apa yang saya sudah alami, bisa saya katakan saya mendapatkan lebih banyak manfaat daripada kerugian (jika ada) setelah mengantongi titel Magister (S2).

Berikut adalah 5 manfaat memiliki pendidikan yang lebih tinggi menurut pengalaman saya dan beberapa sumber ilmiah yang saya himpun.

Manfaat Pertama: Daya Tawar dan Kepercayaan Diri di Dunia Kerja Lebih Tinggi

Saat saya melamar kerja, memang ijazah S2 di tangan bukan selembar kertas yang secara ajaib mendatangkan pekerjaan impian. 

Saya memang masih harus menjalani proses wawancara dan tes, tetapi bedanya saat saya masih bergelar S1 adalah saya memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dalam menjalani semua proses itu.

Begitu pun saat saya bernegosiasi soal kenaikan gaji atau kompensasi lain terkait pekerjaan, saya bisa menggunakan titel S2 saya sebagai sebuah alasan untuk menjustifikasi/ membenarkan pemberian gaji yang lebih tinggi.

Tetapi tentu memiliki gelar S2 di tempat kerja bukan berarti harus menunjukkan arogansi. Kita juga harus terus belajar memperkaya pengalaman di bidang pekerjaan tersebut sehingga aspek penerapan dan akademik sama-sama seimbang.

Manfaat Kedua: Kondisi Kesehatan yang Lebih Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun