BEBERAPA waktu lalu di TikTok beredar sebuah konten soal wanita muda yang hobi makan seblak, bakso dan makanan apapun yang dibubuhi cabai agar rasa pedasnya melejit di atas kewajaran.Â
Dia kemudian mengaku hobinya itu memicu penyakit yang namanya fistulai ani, sebuah kondisi saat terjadi luka di sekitar anus sehingga saat buang air besar, terjadi pendarahan dan rasa sakit yang luar biasa hebat. I
a sudah jalani operasi dua kali namun tak kunjung sembuh, demikian ia berbagi detail soal penderitaannya di TikTok. Kini ia kapok dan tobat dari kebiasaan makan pedas yang tidak wajar.
Terlepas dari benar tidaknya ada kaitan antara makan pedas yang berlebihan dengan munculnya penyakit fistula ani tersebut, ada satu akibat negatif juga yang bisa timbul jika kita terlalu sering makan makanan yang dibubuhi cabai dalam jumlah yang banyaknya melebihi normal.
Penurunan Fungsi Otak
Peringatan bagi Anda penyuka hidangan pedas hingga tak sanggup makan tanpa cabai setiap hari, sebuah studi selama 15 tahun terhadap 4582 orang dewasa Tiongkok yang berusia di atas 55 tahun menemukan bukti penurunan kognitif yang lebih cepat pada mereka yang secara konsisten mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai setiap hari.Â
Takaran 50 gram tersebut setara dengan 5,5 sendok makan bubuk cabai per hari.
Dikatakan oleh peneliti juga bahwa dampaknya bakal lebih hebat jika si penyuka makanan pedas memiliki berat badan rendah alias kurus.
Studi yang dipimpin oleh Dr. Zumin Shi dari Universitas Qatar menunjukkan bahwa mereka yang makan lebih dari 50 gram cabai per hari memiliki risiko hampir dua kali lipat mengalami demensia - penurunan ingatan dan kognisi yang buruk.
Demensia sendiri adalah kondisi kesehatan saat seseorang mengalami penurunan daya ingat dan cara berpikir yang berdampak ke berbagai aspek kehidupan dari gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.
Tipe penyakit demensia yang paling sering ditemukan adalah Alzheimer's dan demensia vaskular. Alzheimer's mengacu pada demensia yang berkaitan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sementara itu, demensia vaskular yakni tipe demensia yang dipicu gangguan di pembuluh darah otak.
Cuma CabaiÂ
Konsumsi cabai ditemukan bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah dalam penelitian sebelumnya. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menemukan efek buruk pada kognisi pada orang dewasa yang lebih tua, ungkapnya.
Epidemiolog UniSA Dr. Ming Li, salah satu dari lima peneliti yang terlibat dalam studi ini, mengatakan bahwa konsumsi cabai mencakup cabai segar dan kering, tetapi bukan paprika manis atau lada hitam.
Cabai adalah salah satu rempah paling umum yang digunakan di dunia dan sangat populer di Asia dibandingkan dengan negara-negara Eropa, ujar Dr. Li.
Di beberapa wilayah Tiongkok, seperti Sichuan dan Hunan, hampir satu dari tiga orang dewasa mengonsumsi makanan pedas setiap hari.
Kebiasaan makan pedas dengan tambahan cabai juga ditemukan luas di tengah masyarakat Indonesia sekarang. Bahkan muncul tren-tren makan pedas yang levelnya bervariasi bahkan hingga bisa membuat telinga terasa berdenging. Tren ini bisa kita lihat dari tayangan YouTuber-YouTuber mukbang (makan dalam porsi luar biasa besar) atau penyuka wisata kuliner yang tak lazim.
Pedas-Kurus-Miskin
Capsaicin adalah komponen aktif dalam cabai yang dilaporkan dapat mempercepat metabolisme, kehilangan lemak, dan menghambat gangguan vaskular, tetapi ini studi ini juga membuktikan sisi gelap konsumsi cabai yang berlebihan dan pengaruh buruknya pada fungsi kognitif manusia.
Dikatakan juga bahwa mereka yang banyak mengonsumsi cabai memiliki pendapatan dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dan lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan non-konsumen.Â
Para peneliti mengatakan bahwa orang dengan berat badan normal mungkin lebih peka terhadap konsumsi cabai daripada orang yang overweight. Oleh karena itu dampak lebih besar pada ingatan dan berat badan. Tingkat pendidikan juga dapat memainkan peran dalam penurunan kognitif, dan kaitan ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
Karena itulah, jika Anda sekarang sudah kecanduan makan pedas setiap hari, sudah saatnya mencari cara untuk mengurangi konsumsi cabai Anda mulai sekarang atau akan menyesal di kemudian hari. Memang mau pikun dini? (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H