KONSUMSI bahan makanan hewani lebih sedikit dan jantung Anda akan berterima kasih.
Demikian hasil sebuah studi ilmiah yang hasilnya dipublikasikan di JAMA Network Open pada tanggal 30 November 2023 lalu.
Penelitian yang dilakukan peneliti senior Christopher Gardner, PhD, yang bekerja sebagai dosen ilmu kedokteran sekaligus anggota Stanford Cardiovascular Institute ini menyimpulkan bahwa pola makan vegan (berpantang daging, telur, susu, dan produk turunannya) memberikan efek positif bagi kesehatan kardiovaskuler.
Hasil studi ini bisa dikatakan lebih meyakinkan sebab dilaksanakan dengan melibatkan 44 subjek yang merupakan saudara kembar dengan pola makan berbeda. Duapuluh dua pasang saudara kembar ini kemudian diteliti kondisi jantungnya. Dengan demikian, dapat dikatakan meminimalkan pengaruh perbedaan genetik dan faktor-faktor lainnya terhadap hasil studi.
Singkatnya, kedua kelompok saudara kembar ini diberi asupan sehat yang berbeda. Yang satu diberi asupan khas vegan dan 100% bahan pangan nabati, tanpa daging, telur dan susu. Kelompok satunya diberi asupan omnivora yang mencakup daging ayam, ikan, telur, keju, produk susu dan lainnya.
Setelah 2 bulan menjalani modifikasi asupan makan ini, diketahui bahwa ternyata subjek studi yang menerapkan veganisme menjadi lebih sehat. Bahkan perubahan positif itu sudah terasa di bulan pertama.
Apa saja yang indikator kesehatan yang menunjukkan perubahan positif tersebut?
Diungkapkan peneliti bahwa para penganut veganisme dalam studi mereka tersebut berhasil menurunkan kadar kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol 'jahat' dan bisa memicu penyakit kardiovaskuler jika levelnya tidak terkendali.
Tak cuma itu, berat badan mereka lebih ideal saat menerapkan veganisme. Kabar gembira bagi Anda yang juga bertarung melawan obesitas.
Kemudian kabar gembira juga bagi Anda yang sedang berjuang melawan diabetes, pola makan vegan membuat kadar insulin dalam darah terkendali lebih baik daripada jika Anda makan produk hewani tiap hari.
