PACAR rasanya sudah jadi bahan perbincangan yang jamak di kalangan muda-mudi segala zaman.
Tapi baru-baru ini ada fenomena baru lagi soal pacar yang muncul: persewaan alias rental pacar.
Rental pacar ini tidak cuma menyewakan jasa pacar perempuan tapi juga sekarang ada yang laki-laki.
Mungkin kita yang generasi tua mengernyit mendengar ini, tapi apa sih yang menjadi motif atau alasan di balik munculnya tren satu ini?
Menurut Froyonion.com, fenomena semacam ini sebagian terinspirasi oleh film-film juga. Ada film Love for Sale tahun 2018 yang mengangkat topik serupa di kalangan anak muda dan juga fenomena serupa di negeri sakura sana.
Fenomena pacar sewaan juga sudah merambah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Para penyedia jasa pacar sewaan ini dengan bangga memamerkan rupa dan tampang lalu mencantumkan tarif dan mengunggahnya ke media sosial.
Apakah ini sama dengan pelacuran terselubung?
Tunggu dulu, mari kita cermati sebelum memberikan vonis pada para pelaku pacar sewaan ini.
Kebutuhan akan pacar sewaan sebetulnya muncul dari rasa kesepian di antara anak muda yang hidup sehari-harinya cuma bergelut gawai, game online, pekerjaan atau beban perkuliahan yang menghimpit.
Menyewa pacar membuat mereka bisa mendapatkan kasih sayang meski memang semu belaka.