Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menilik Beragam Karakter Manusia Saat Krisis

11 April 2021   18:18 Diperbarui: 11 April 2021   18:21 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisis sebagai sebuah ujian penguak karakter manusia. (Dok pribadi)

Para penumpang makin tidak sabar untuk keluar begitu melihat para petugas dengan seragam resmi Kommuter Line juga turun gerbong dan berjalan kaki di sisi samping rel.

Dibukalah pintu gerbong secara paksa. Siapa yang mau melarang? Ini darurat.

Seketika berhamburanlah manusia-manusia dari gerbong ke rumah-rumah di samping rel. Ada yang mencari air minum, ada yang ingin salat zuhur, ada yang juga hendak makan siang.

Kembali di saat ini, saya seakan dilempar kembali ke masa-masa kelam perkeretaapian Indonesia. Gerbong-gerbong kereta kelas ekonomi yang tak manusiawi dengan penegakan disiplin yang rendah sekali.

Setelah banyak yang turun gerbong, yang tinggal di gerbong juga tidak berarti duduk manis. Ada yang berjalan ke sana kemari membeli makanan. Seorang ibu bahkan membawa mi instan rebus yang terhidang di piring plastik sekali pakai dengan kepulan asap yang menandakan masih hangat. Demi mengganjal perut. 

Pokoknya di sini kita bisa melihat bahwa tidak ada satu gelintir manusia mau sengsara. Semua mau enak dan tidak mau memikirkan peraturan atau disiplin lagi karena mereka bisa menggunakan kondisi darurat ini sebagai alasan.

Saya sendiri memutuskan turun lalu pergi karena sudah lelah menanti tanpa kepastian. (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun