Serba-Serbi Manfaat Kesehatan Konsumsi Daging Ayam: Dari Cegah Alzheimer's Sampai Obati Flu

SIAPA yang tak kenal ayam? Hewan jenis unggas ini adalah salah satu jenis bahan pangan hewani yang populer di masyarakat dunia dari dahulu hingga sekarang. Kepopulerannya itu disebabkan karena mudahnya memelihara ayam serta kemudahan dan beragam pilihan dalam mengolah daging dan telur yang dihasilkan.

Saya sendiri menjadikan ayam sebagai sumber asupan protein sehari-hari karena mudah didapat di sekeliling lingkungan saya. Namun, saya ingin tahu manfaat kesehatan apa saja yang saya bisa peroleh dari konsumsi daging dan telur ayam. Jadi saya tidak hanya asal konsumsi tapi tidak tahu faedahnya. 

Dengan mengetahui faedahnya secara jelas, kita bisa menjelaskan pada orang lain mengenai pentingnya manfaat konsumsi daging ayam dan telur ayam demi menjaga kesehatan.

Mari kita telisik manfaat kesehatan konsumsi produk ayam ini satu-persatu dari perspektif ilmiah karena saya tidak mau asal bicara berdasarkan asumsi atau dugaan pribadi.

Obat Flu

Pertama, daging ayam yang diolah sebagai sup bisa menjadi obat penyembuh flu. Sebuah studi yang dilakukan American College Of Chest Physicians dan hasilnya dirilis tahun 2000 lalu mengungkapkan bahwa daging ayam yang diolah sebagai sup dan disajikan hangat-hangat bagi penderita flu mungkin mengandung sejumlah zat yang bermanfaat bagi pemulihan kesehatan. 

Zat-zat itu, ungkap peneliti, memicu mekanisme anti peradangan atau inflamasi yang dapat meringankan beragam gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) setelah seseorang terinfeksi virus flu.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa sup ayam ini tak cuma berisi daging ayam. Di dalamnya ada bawang putih, kentang, wortel, seledri, merica/ lada, dan daun-daunan segar sebagai bumbu penyedap alami (misalnya parsley, parsnip, dan sebagainya).

Resep sup ayam ini pastinya ideal bagi kita yang sedang memasuki musim penghujan dan berhadapan dengan virus flu dan tentunya Covid-19 yang sama-sama menyerang saluran pernapasan kita.

Penurun Risiko Alzheimer's

Kedua, konsumsi daging ayam dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer's. Ini bukan klaim tanpa dasar. Sebuah penelitian dari American Academy of Neurology tahun 2012 menunjukkan bahwa penyakit degeneratif Alzheimer's bisa ditekan risikonya dengan mengkonsumsi makanan-makanan kaya asam omega 3 seperti ikan, ayam, kacang-kacangan dan salad segar nan sehat. 

Konsumsi daging ayam membantu tubuh menekan tingkat kandungan sejenis protein tertentu dalam darah yang berkaitan erat dengan Alzheimer's dan masalah ingatan lainnya.

Penurun Risiko Kanker Usus Besar

Ketiga, konsumsi daging ayam membantu menurunkan risiko kanker usus besar (colon). Studi tahun 2005 oleh Blackwell Publishing Ltd. mengungkapkan bahwa pola makan seseorang berpengaruh pada perkembangan polip yang memiliki potensi kanker di usus besarnya.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1500 orang yang usus besarnya memiliki polip. Setelah menjalani prosedur kolonoskopi, mereka kemudian ditanya mengenai perkembangan polip mereka setahun dan 4 tahun setelahnya. 

Ditemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi makanan yang didominasi daging olahan memiliki risiko lebih tinggi mengalami polip lagi. Artinya, polip itu kambuh jika makanan mereka masih dominan daging olahan. 

Namun, berbeda halnya dengan mereka yang beralih ke daging putih seperti ayam memiliki risiko lebih rendah memiliki polip di usus besar mereka kembali.

Sekali lagi, konsumsi ayam saja tak cukup untuk menekan risiko kanker usus besar. Anda harus mengiringinya dengan perubahan cara hidup agar lebih sehat dan seimbang. Banyak bergerak, makan makanan sehat dan segar serta cukup istirahat dan menjalani kehidupan dengan penuh syukur dan rasa gembira.

Optimalkan Manfaat

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan tadi, kita harus bijak mengolah daging ayam agar mikroorganisme patogen (bakteri atau virus yang merugikan kesehatan) sudah mati dan kita bisa aman mengkonsumsinya. Permukaan daging ayam berisiko menjadi habitat patogen bahkan setelah dimasak.

Lalu bagaimana agar mikroorganisme merugikan ini mati? Kita bisa memastikannya dengan memperhatikan warna dan tekstur bagian tertebal dari daging ayam yang akan kita makan sembari memastikan bahwa semua permukaan daging ayam tersebut sudah mencapai suhu yang benar-benar panas hingga bakteri dan virus mati. 

Karena itu, sekali lagi pastikan semua permukaan daging sudah masak dan periksa bagian dalam daging juga.Saat daging di dalamnya sudah terlihat seratnya dan tidak terlihat mengkilap (glossy), itu artinya daging sudah siap santap dengan aman. 

Bagaimana dengan pengalaman teman-teman sendiri? Sudahkah merasakan manfaat kesehatan konsumsi ayam seperti yang saya jelaskan di atas? Salam sehat! (*/ Twitter: @akhliswrites)