Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Alasan Kenapa Guru Patut Diberikan Kesejahteraan Lebih

6 Desember 2020   10:51 Diperbarui: 6 Desember 2020   14:17 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah guru-guru ini dahulu kuliah di jurusan yang ilmunya sekarang mereka ajarkan pada anak Anda atau tidak. Misalnya, apakah guru bahasa Indonesia anak Anda seorang lulusan jurusan Sastra Indonesia/ Pendidikan Bahasa Indonesia sebelumnya?

Kenapa ini penting? Karena guru-guru yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang di bawah standar kurang bisa melejitkan potensi akademik anak-anak didik mereka. Sebaliknya, para guru dengan kualifikasi akademik yang mumpuni bisa berpeluang membantu siswa meningkatkan pencapaian akademik secara lebih optimal.

Lalu bagaimana dengan guru-guru yang memegang gelar mengajar secara general/ umum, tidak spesifik? Bukan berarti mereka harus diberhentikan begitu saja. Di sinilah perlunya guru diberikan waktu dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi akademik mereka sehingga pada gilirannya akan bisa membantu para siswa lebih sukses di masa depan.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Menambah Beban Hidup Guru

Jangan kira ini terjadi cuma di Indonesia. Di banyak negara, hal serupa juga melanda. Dikutip dari penelitian University at Buffalo (November 2020), proses pembelajaran jarak jauh yang ditambah dengan setumpuk tanggung jawab di luar pekerjaan membuat para guru terutama yang juga menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga menjadi terbebani berkali-kali lipat.

Bayangkan jika Anda seorang guru dan pada saat yang sama harus mengasuh anak kecil (bayi atau balita) yang memerlukan perhatian ekstra sepanjang waktu. Jika gaji Anda terlalu kecil, mana bisa membayar upah pengasuh untuk meringankan beban?

Dan gilanya, di saat yang sama ekspektasi juga meningkat. Studi ini mensurvei 12 ibu yang juga bekerja sebagai guru di AS baik sebagai guru SD, SMP, dan SMA. Mereka mengemukakan di masa pandemi ini ekspektasi dari sejumlah pihak terhadap diri dan peran yang mereka jalankan makin membubung. (*/Twitter: @akhliswrites)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun