Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makanan Sehat, Mood Terawat, Sukses Mendekat

20 November 2019   20:39 Diperbarui: 20 November 2019   20:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa sangka makanan juga memengaruhi mood dan kesehatan mental kita? (Foto: Wikimedia Commons)

Di agensi tempat kerja saya dahulu, ada dua orang yang saya anggap seperti bumi dan langit. Yang satu sebut saja Jimmy. Karena ia masih muda, ia merasa tidak masalah jika begadang sampai dini hari dan bangun siang hari. Asupan makanannya pun sembarangan. 

Yang penting enak dan murah seperti kebanyakan 'makanan sampah' (junk food). Kalau tidak sehat, bukan masalah. Ya kan hidup cuma sekali, harus dinikmati, kilahnya.

Sementara itu, teman saya yang satu bernama Niko. Tubuhnya dulu tambun tetapi berkat kegigihannya berolahraga, kini berat badannya mendekati ideal dan normal. Plus, ia sudah berhenti merokok. Niko juga berusaha menjaga asupan hariannya. Ia tidak makan sesukanya setiap hari. Sayur dan buah menjadi bagian menu harian Niko sekarang.

Dalam bekerja, Jimmy lebih ambisius namun sayangnya ia juga lebih sering absen karena sakit. Kemampuannya berkonsentrasi juga makin turun. Hasil kerjanya jadi terpengaruh. Klien pun menjadi kurang puas dan akhirnya ia menjadi sasaran keluhan. Akibatnya, ia kerap gusar dan marah-marah.

Lain dari Jimmy, Niko lebih 'adem' saat kerja. Karena tubuhnya lebih sehat dan kesehatannya terawat, ia lebih menikmati pekerjaannya. Beban kerja selesai tepat waktu karena ia bisa mengerjakan dengan penuh fokus dan jarang mengeluhkan gangguan kesehatan. 

Ia bekerja dengan hati gembira sehingga hasil kerjanya optimal dan klien puas. Kalaupun ada klien yang kurang puas, ia bisa menghadapi dengan kepala dingin.

Kini Jimmy masih menjadi karyawan biasa. Tapi Niko sudah menjadi associate director, sebuah jabatan yang lumayan bergengsi.

Tak peduli bekerja di agensi atau korporasi atau jadi pekerja mandiri (freelancer), kemampuan menjaga hubungan baik dengan klien atau mitra bisnis sangatlah penting saat ini.

Kenapa begitu?

Banyak dari hubungan bisnis yang hancur hanya karena disebabkan kurang baiknya kemampuan seseorang mengelola suasana hati (mood) sehingga membuat perasaan orang lain menjadi terluka.

Dan sebaliknya, banyak kesuksesan yang sebenarnya berasal dari kemampuan seseorang mengelola emosi dan mood sehingga orang lain merasa nyaman bekerja bersamanya.

Maka dari itu, meski terlihat remeh, mood juga harus dijaga selama kita bekerja dan juga saat setelahnya.

Efek buruk makanan sampah

Satu hal yang sangat membedakan Niko dan Jimmy ialah asupan harian mereka. Niko memilih makanan yang sehat sementara Jimmy lebih memilih memanjakan lidahnya dengan makanan yang tidak sehat meski lezat.

Nah, bahayanya adalah saat ini budaya kuliner yang kurang sehat begitu mewabah. Makanan yang kurang sehat saat ini banyak dijumpai dan harganya terjangkau. Makanan sampah (junk food) juga lebih popular dan rasanya lebih menggoyang lidah.

Namun, hati-hati dengan efek buruk makanan sampah ini. Karena menurut sebuah penelitian tahun 2012 yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Public Health Nutrition, mengonsumsi makanan sampah yang kurang sehat ini memicu gejala depresi!

Bagaimana bisa?

Mereka yang makan junk food lebih  banyak biasanya adalah mereka yang malas berolahraga dan cenderung memiliki pola makan dan pilihan asupan yang tidak sehat.

Nah, bedanya apa asupan yang sehat dan tidak? Ilmuwan di sini mengatakan asupan sehat ialah buah dan sayur segar, kacang-kacangan, ikan segar, serta minyak zaitun.

Agar mood terjaga

Mengingat depresi sudah meluas di dunia (sebanyak 121 juta manusia sudah terdiagnosis hidup dengan depresi), sangat penting kita bisa mencegahnya sejak dini agar kesehatan fisik dan mental kita terjaga.

Caranya yang paling mudah ialah menjaga makanan kita. Ilmuwan menyatakan jika kita makan dengan sehat dan seimbang, risiko menderita depresi dan mood yang kurang terpelihara dengan baik juga menurun.

Lalu seperti apa makanan yang bisa mencegah depresi dan memperbaiki mood jika kita sedang kurang bersemangat?

Para peneliti sekali lagi menyarankan makanan segar dan sehat yang mengandung kelompok vitamin B, asam omega 3 dan minyak zaitun.

Jadi, tidak salah jika kesuksesan seseorang turut ditentukan oleh mood, terutama kesehatan mentalnya. Dan salah satu cara menjaga mood ialah dengan makan sehat, terutama dengan mengonsumsi minyak zaitun yang sudah dikenal khasiat kesehatannya.

Cara Memilih Minyak Zaitun Terbaik

Lalu, minyak zaitun apa yang terbaik di pasaran? Apalagi kita tahu begitu banyak minyak zaitun dijual di luar sana.

Pilihlah minyak zaitun yang diproduksi dengan teknologi 'cold press' supaya nutrisinya tetap utuh, tidak rusak karena cara mengolah yang sembarangan.

Juga perhatikan daerah penghasil minyak zaitun itu. Karena zaitun seperti halnya tanaman lain juga membutuhkan iklim dan tanah yang cocok agar bisa tumbuh optimal. Nah, negeri dengan jenis iklim dan tanah yang pas untuk pohon zaitun ialah Italia karena di sana terkenal dengan banyak makanan Mediterranean yang banyak menggunakan minyak zaitun. Sehingga masyarakat Italia sangat paham bagaimana menanam pohon zaitun agar hasilnya optimal.

Yang tak kalah penting ialah jenis kemasannya. Kenapa? Karena kalau minyak zaitunnya sudah bagus, akan percuma jika kemasannya kurang baik. Minyak zaitun jenis extra virgin (perasan pertama) sangat peka dengan udara bebas dan mudah rusak (teroksidasi). Dibutuhkan kemasan yang sanggup melindunginya dari serangan cahaya matahari dan udara bebas yang bisa merusak kandungan gizinya.

OLIVOILA gelar tantangan 30 hari hidup sehat dengan minyak zaitun dengan hadiah tiket ke Italia.
OLIVOILA gelar tantangan 30 hari hidup sehat dengan minyak zaitun dengan hadiah tiket ke Italia.

Nah, semua itu bisa kita dapatkan di produk minyak zaitun perasan pertama (extra virgin olive oil) merek OLIVOILA yang secara khusus diproduksi di Italia dan dikemas dengan kemasan terbaik dan kini bisa didapaptkan di Indonesia. 

Olivoila juga menggelar "Olivoila 30 Days Challenge", yaitu program gerakan hidup sehat dengan Olivoila Extra Virgin Olive Oil selama 30 hari yang juga dapat diikuti dengan cara melakukan pendaftaran disini. Hadiahnya ialah tiket ke Italia untuk 2 orang dan hadiah hiburan lainnya. Jadi jangan sampai dilewatkan! (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun