Sebelumnya saya pernah menuliskan bagaimana efek positif menulis blog bagi kelompok usia remaja dan untuk mereka yang sering dilanda kecemasan ditinjau dari sudut pandang sains.
Manfaat menulis blog rasanya tidak ada habis-habisnya jika mau kita kulik. Ada yang bisa menjadikannya sebagai ladang penghasilan, ada yang sekadar menjadikannya wahana berkreasi namun dalam perjalanannya mendapatkan dampak positif
Tidak dinyana, ada juga manfaat blogging bagi para perempuan yang baru saja bersalin dan sibuk menyusui buah hati mereka
Apa manfaatnya?
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Brigham Young University di AS dan dipublikasikan dalam Jurnal Ibu dan Anak (Maternal and Child Health Journal), diketahui bahwa para subjek yang sedang mengandung dan menulis di blog pribadi mereka lebih jarang merasa kesepian dibandingkan ibu-ibu menyusui lainnya yang tidak melakukan aktivitas menulis blog pribadi.
Peneliti menyatakan bahwa tampaknya menulis blog membantu para perempuan ini untuk beralih ke peran mereka yang baru sebagai ibu. Blogging membantu membuat mereka tetap terhubung dengan keluarga dekat dan juga teman-teman karib mereka di luar rumah.Â
Hal ini menjadi begitu penting tatkala para ibu baru tersebut harus menjagai dan merawat jabang bayinya di rumah sepanjang waktu. Rasa bosan dan kesepian pastilah sedikit banyak bisa menjalari mereka apalagi jika sang bayi dan ibu memiliki kondisi lemah.
Meskipun dari luar, para ibu baru bisa saja tampak bahagia karena proses persalinan berjalan baik atau bayi mereka terlahir sehat dan mereka juga menjalani proses pemulihan, keseimbangan hidup ibu-ibu ini juga terkena dampak dari kelahiran itu. Banyak aspek kehidupan mereka yang tiba-tiba berubah, entah mereka sudah siap sepenuhnya atau belum.Â
Misalnya hubungan mereka dengan suami, para anggota keluarga lain, saudara dan sebagainya. Belum lagi jika ia seorang perempuan yang berkarier di luar rumahnya. Tantangan dan problemnya pasti lebih kompleks lagi. Semua perubahan tersebut dapat memicu timbulnya ketidakseimbangan yang berujung pada stres sebagai orang tua baru dan risiko depresi yang meningkat pada ibu-ibu baru.
Uniknya, peneliti juga membandingkan penggunaan media sosial seperti Facebook pada subjek-subjek tersebut. Dan tidak ditemukan adanya efek positif sebesar yang diberikan aktivitas menulis blog pada keseimbangan dan kesehatan jiwa ibu-ibu yang baru memiliki bayi.
Terlalu naif untuk menyatakan bahwa menulis blog seratus persen bisa menyingkirkan stres sebagai ibu baru tetapi setidaknya jika seorang ibu dengan telaten menulis blog dan mendapatkan tanggapan positif dari rekan-rekan sesama nara blog mengenai apa yang mereka tuangkan dalam tulisan/ kontennya, ia mendapatkan dukungan moral yang secara psikis menguatkan jiwanya.Â
Dengan banyaknya dukungan virtual dari sesama nara blog, ibu dapat lebih santai sekaligus bersemangat dalam menjalankan peran baru tersebut.
Kabar baiknya, dampak baik blogging tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan teman si ibu tetapi juga sang suami. Dikatakan seorang ibu yang menulis blog secara rutin memiliki tingkat kepuasan lebih baik terkait kondisi pernikahan mereka. Konflik dalam pernikahan lebih terkelola dengan dewasa dan matang. Risiko depresi pada ibu juga menurun seiring menguatnya dukungan sosial baginya lewat blog.
Bagaimana dengan Anda?
Pernahkah merasakan manfaat menulis blog setelah bersalin dan membesarkan buah hati? (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H