Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Essays Mills": Dilema Moral dan Finansial Penulis

11 April 2019   14:32 Diperbarui: 11 April 2019   14:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuntungan bekerja sebagai penulis ialah bisa melakukannya dengan hanya berbekal gawai (laptop atau ponsel cerdas) di mana saja dan kapan saja. Suatu kali beberapa tahun lalu saya pernah iseng-iseng mencari tawaran menulis yang menguntungkan di samping pekerjaan yang sudah ada.

Di situ dikatakan bahwa dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan menulis dalam bahasa Inggris yang mumpuni. Dan yang paling menarik ialah saya jika diterima tidak disyaratkan untuk hadir di kantor atau tempat tertentu. Tentu saya tertarik. Dengan mobilitas yang begitu sulit di Jakarta, mendapatkan pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan di rumah tentunya sangat didambakan. Daripada paru-paru 'jebol' karena terlalu lama di jalan-jalan Jakarta yang penuh asap?

Nah, yang kemudian menarik perhatian saya ialah dalam proses perekrutan selanjutnya, saya termasuk yang dipertimbangkan. Proses korespondensi pun berlanjut via surel dengan pihak perekrut.

Baru kemudian saya mencari informasi mengenai pihak pemberi kerja ini, yang tidak secara terang-terangan menjelaskan identitasnya di iklan pencarian kerja. Usut punya usut ini adalah sebuah bisnis 'essays mills".

Apa itu "essays mills"?

Ini adalah istilah yang baru-baru ini juga saya ketahui dari NPR.com, yang merujuk pada jasa/ layanan pihak ketiga yang 'membantu' menuliskan esai untuk kepentingan akademik. Tentu saja konsumennya ialah para mahasiswa yang berduit dan merasa kewalahan dengan beban tugas dari dosen-dosen mereka atau merasa malas saja untuk mengerjakan karena mereka lebih memilih untuk 'nongkrong' atau berpesta-pora atau mungkin hanya karena sudah tidak punya ide lagi padahal tenggat waktu tugas sudah begitu dekat.

Di sini, saya dijanjikan akan dibayar sebanyak 5 sampai 26 dollar AS per lembar. Lumayan fantastis kan untuk tarif menulis yang bermodal cuma sambungan internet dan ketik-ketik di laptop (ya meskipun juga tidak semudah itu karena menulis esai sangat menguras sumber daya intelektual terutama untuk risetnya). Pembayaran akan dilakukan per order bergantung pada jumlah halaman, tenggat waktu dan tingkat akademik.

Apa saja syarat yang harus saya penuhi jika saya mau lolos hingga tahap terakhir perekrutan ini?

Pertama ialah saya harus memiliki kemampuan menulis dalam bahasa Inggris yang di atas rata-rata. Kemudian kemampuan riset saya harus 'jempolan'. Ketiga, saya harus mampu menerapkan beragam gaya kutipan akademik di sistem pendidikan Amerika Serikat (misalnya APA, MLA).

"Para penulis kami akan dibayar setiap dua kali per bulan: tanggal 1 dan 15. Periode pembayaran ialah 5 hari. Kami menggunakan metode pembayaran PayPal, Skrill, Wire Transfer, dan Payoneer Debit Master Cards," tulis pemberi kerja ini pada saya via surel.

Kemudian saya harus menjalani pengujian kemampuan menulis akademik dalam bahasa Inggris. Dan ini juga dilakukan via daring. Saya cukup mengerjakan di kafe yang memiliki sambungan internet dan mengirimkannya langsung begitu setiap jawaban selesai. Sangat mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun