Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Jurnal Zaenal -5

5 November 2017   05:35 Diperbarui: 5 November 2017   15:18 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

And days ago, I told a fledgling author (with 5 published novels) who happens to be a friend, that he had to gain more followers on Twitter and build a fanbase on Facebook. That said, he must have a fanpage just like a public figure so people can like or just leave. He said no. He cringed upon learning my idea. I work also as a social media admin so I know a little better of this digital marketing matter. He is slightly disgusted by the urge of showing off.

But he in fact keeps a blog, written so informally anyone would be more likely to laugh to tears at the stories than admire his prose. But he admits the temptation of Twitter. He even abandons blogging for Twitter. So when he complains how rusty his writing skills get over time, I know what I have to say: stop being to actively engage on Twitter or any social media services. He quipped his full time work as a management trainee of a retail store does kill the writing skills, instead of Twitter killing them. So are you with Franzen or Gilbert or the indescript writer!

Maybe I understand why Franzen needs to get rid of such social media addiction, because he needs solitude and self contented in his own way. He is a macho American male with much streak of excentricity which is so rare in this modern digital age. (*/ZA)

===

ZA untuk Zaenal Ali, nama lengkapku. 

Alasanku untuk masih mencoba menulis dalam bahasa Inggris ialah agar sewaktu-waktu bisa menaikkan karierku. Siapa yang mau bekerja seumur hidup di WartaJayakarta.com, portal berita yang selalu membuat orang yang baru kukenal bertanya lagi:"Kau bekerja di mana? Portal apa? Apa itu isinya? Memang ada ya? Kok aku belum pernah dengar (apalagi baca)!"

Kesal!!!

Aku mau bekerja untuk portal yang lebih "substansial". Dengan begitu, pertanyaan-pertanyaan itu akan bisa dihindari dengan sendirinya. 

Sabtu malam, malam Minggu. Mengenaskan. Bahkan sebelum aku sempat berdandan untuk menonton film, rasanya sudah tidak bersemangat. Padahal masih tanggal muda dan aku sudah depresif. (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun