Tionghoa Bali
Warga keturunan Tionghoa di Bali memiliki capnya sendiri juga ternyata. Mereka dianggap sangat kaya, memiliki bisnis restoran dan spa mewah, bergaya hidup mirip ekspatriat dan piawai berbahasa Inggris. Anehnya, mereka mengidentikkan diri mereka dengan warga Singapura.Â
Simpulan
Dari semua pengelompokan seperti ini, kita bisa memahami bahwa satu kelompok etnis juga bisa sangat beragam. Sekelompok manusia tidak bisa disederhanakan dan dicap sedemikian rupa karena berbuat seperti itu pasti memicu perilaku ketidakadilan dan prasangka yang belum tentu berbuah baik dalam pergaulan lintasetnis.Â
Dan sekali lagi, keragaman ini bisa menjadi sebuah pisau bermata dua, yang bisa membuat bangsa kita lebih kuat (karena kelebihan satu kelompok bisa melengkapi kelemahan yang lain) atau lebih lemah (karena jika terus mencari perbedaan, manusia tidak akan ada habisnya memiliki perbedaan, bahkan dua saudara kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaan halus yang tidak kita sangka mereka miliki). (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H