"Yang ini Bu." laki-laki tersebut memegang salah satu tas.
"Lima belas ribu Mas." jawab Ibu Aminah.
"Gak bisa kurang Bu?Aku beli dua belas ribu aja ya Bu?" kata laki-laki itu
"Harganya Pas Mas, Ibu membuatnya sendiri. Ibu juga sudah memperhitungkannya dengan ongkos bus dari rumah ke sini."
"Memang ongkos bus berapa Bu?"
"Empat ribu mas."
"Kalau aku beli dua belas ribukan masih sisa delapan ribu Bu." kata laki-laki tersebut, "Ibu mau gak dari pada gak laku..."
Jlekkk.
Saya kaget dengan ucapan laki-laki tersebut. Rasa terkesan saya pertama meliatnya langsung berubah jadi sebuah hujatan kecil di dalam hati, "Pelit bangetttttttttttttttttttt... Sumpah, nih cowok datang dari neraka mana? Tampangnya aja keren,mobil mewah, tentengan barang bermerek fuhhhhhh...!"
"Ayo Bu mau gak? Tadi aku lihat satpol PP loh Bu, dari pada Ibu nanti diusir gak boleh berdagang di sini. Ibu milih mana?"
"Ya Allah, ini orang niatnya mau apa sih?!" kataku dalam hati lagi sembari berpikir jika aku menjadi Ibu yang menjual tas dari hasil daur ulang sampah tersebut sudah pasti memaki-maki.