Mohon tunggu...
Aeni Pranowo
Aeni Pranowo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Enjoy the sun and the rain!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ectopic Pregnancy, Apa dan Bagaimana Melaluinya

3 Oktober 2015   13:32 Diperbarui: 3 Oktober 2015   15:15 2373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya KET. Adanya kelainan di dalam tuba seperti perlengketan menjadi salah satu sebab sehingga KET bisa terjadi. Sebab lain adalah tumbuhnya kista di dalam tuba yang juga bisa mengganggu jalannya bakal calon bayi ke uterus. Beberapa KET terjadi karena ditemukan adanya penyakit (Sexual transmitted disease) sehingga mengganggu mekanisme yang harusnya terjadi. Beberapa sebab di atas bisa dihilangkan dengan melakukan pemeriksaan rutin dan menyeluruh mengani kondisi kesehatan organ reproduksi wanita dan juga pria. Namun, beberapa kasus KET juga terjadi karena faktor kebetulan karena memang tidak diketemukan hal-hal tersebut di atas setelah dilakukan pemeriksaan.

 

Bagaimana Gejalanya?

Salah satu gejala yang umum dan khas dari KET ini adalah adanya sakit perut bagian bawah yang datang begitu saja tanpa gejala sebelumnya. Jika kehamilan sudah diketahui dan tiba-tiba anda mengalami sakit perut bagian bawah yang luar biasa, di bagian kanan atau kiri (bukan dua-duanya), maka kemungkinan Anda mengalami KET sangat besar. Gejala lain yang juga sering muncul adalah pendaraan. Meskipun pendarahan ringan biasa terjadi di usia kehamilan muda karena proses perlengketan antara dinding rahim dan bakal calon bayi, tetapi pendarahan yang berlebihan patut membuat Anda waspada. Kasus yg saya alami, tidak ada pendarahan dan hanya sakit perut saja.

 

Bagaimana Memastikan?

Lalu bagaimana memastikan apakah kehamilan tersebut terganggu atau tidak? USG intravaginal bisa sangat membantu dan mempermudah. Jika ternyata dengan USG intravaginal belum bisa dipastikan posisinya maka MRI merupakan tahap lanjutannya. Pada kasus yang saya alami, ternyata USG intravaginal tidak efektif jika usia kehamilan baru 5 minggu. Waktu itu bahkan sempat terjadi salah diagnosa. Dua dokter bilang kemungkinan ovulasi terjadi di ovarium kiri namun kehamilan ada di tuba kiri. Untuk memastikan hal tersebut maka dilakukan MRI dan hasilnya di tuba falopi kanan juga tidak ditemukan apa-apa. Alasan mereka karena kemungkinan usia kehamilannya masih 5-6 minggu. Hasil USG intravaginal pekan selanjutnya yang akhirnya menjawab semua teka-teki itu, Jadi memang benar ovulasi terjadi di ovarium kiri dan kehamilan ditemukan di tuba kiri dengan perkiraan umur janin 7 minggu berdasarkan ukurannya.

 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Jika Anda divonis KET namun dokter belum memutuskan apakah akan diberikan obat peluruh atau janin bisa gugur dengan sendirinya atau harus dilakukan pembedahan, maka sebaiknya Anda berhati-hati. Yang paling ditakuti dari KET adalah terjadinya pecah tuba sehingga menimbulkan pendarahan dalam dan hal ini bisa mengancam keselamatan Ibu. Kasus saya ini misalnya, saya terkatung-katung selama 2 minggu tanpa diberikan tindakan apa-apa karena memang masih simpang siurnya posisi janin. Pada pemeriksaan pertama dan kedua saya selalu dipesan oleh dokter untuk berhati-hati agar tidak sampai terjadi pendarahan. Namun setelah MRI dilakukan saya dipesan untuk biasa saja tidak usah terlalu hati-hati karena kemungkinan janin akan gugur sendiri. Oleh karena itu maka karena bertepatan libur panjang saya sepedaan dengan membonceng anak saya tanpa mengetahui bahwa janin di tuba saya itu juga sedang tumbuh dengan cepat. Beruntunglah saya tidak terjadi pendarahan karena pecahnya tuba dan di hari pemeriksaan terakhir dokter langsung memutuskan untuk melakukan tindakan.

Menurut dua dokter tersebut memang jika kantong kehamilan sudah diketahui sejak awal, saya bisa saja diberi obat peluruh agar janin gugur dengan sendirinya. Paling buruk ya janin disedot dengan operasi laparoskopi tanpa harus mengorbankan tuba. Tetapi jika saat diketahui adanya KET janin sudah terlalu besar maka boleh jadi Anda harus mengorbankan tuba falopi demi menjaga keselamatan dan kesehatan kehamilan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun