Mohon tunggu...
Adi W. Gunawan
Adi W. Gunawan Mohon Tunggu... lainnya -

Adi adalah Doktor Pendidikan, Dosen Psikologi S1/S2, penulis 22 buku laris bertema Mind Technology dan Pendidikan, trainer hipnoterapi klinis, trainer dan konsultan pengembangan diri, Presiden dari Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, dan Ketua Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

LGBT dan Hipnoterapi

23 Februari 2016   08:40 Diperbarui: 23 Februari 2016   09:01 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

15. Wanita, 34 tahun, lesbi.

Akar masalah: Saat balita dipangku tantenya dan dia menggosokan alat kelamin ke paha tante, muncul rasa nikmat.
Saat memasuki masa remaja, orangtua kurang perhatian, klien mulai iseng bermain dengan kelaminnya, dan melihat BF. Klien ingin nikmat seks tapi takut hamil. Untuk itu klien pacaran dengan sesama wanita. Hasil terapi, klien memutuskan hubungan dengan wanita dan sekarang pacaran dengan pria. 

16. Pria, 20 tahun, gay.

Akar masalah: Saat kecil sering disebut bencong, di sekolah sering di-bully, kurang kasih sayang ayah sehingga sangat nyaman bila dekat laki-laki. Hasil terapi, klien mulai menyukai wanita. 

17. Wanita, 29 tahun, lesbian.

Akar masalah: Klien pernah mengalami pelecehan seksual berat oleh pacar pertamanya. Walau merasa marah dan terluka, secara fisik klien merasakan nikmat. Klien ingin mengulangi perasaan nikmat namun takut hamil. Untuk itu klien pacaran dengan wanita. Hasil terapi, klien putus dengan pacar wanita dan menjalin relasi dengan pria. 

 

Dari contoh kasus yang dipaparkan di atas tampak jelas bahwa perilaku LGBT adalah akibat dari satu atau beberapa sebab spesifik yang klien alami saat sejak dalam kandungan dan atau di masa kecil, biasanya sampai usia sekitar 12 tahun.

Kejadian ini membekas di PBS klien karena mengandung emosi intens. Saat klien berulangkali mengalami kejadian yang sama atau mirip, misal penolakan oleh orangtua, diolok banci, anak laki tapi diperlakukan sebagai perempuan, atau anak perempuan diperlakukan sebagai laki, pengalaman ini mengakibatkan munculnya dorongan dari PBS yang memengaruhi perilakunya.

Bila seorang anak laki mengalami kekerasan baik fisik, verbal, maupun emosi oleh ayahnya, maka ia pasti bertumbuh menjadi individu yang haus kasih sayang pria dewasa.

Sesuai dengan sifat dan fungsi PBS yang bertujuan memberikan yang terbaik untuk individu, menurut pemikiran dan persepsi PBS, maka PBS akan mendorong individu untuk mendapatkan kasih sayang dari pria lain, sebagai pengganti sosok ayah. Dorongan ini, karena berasal dari PBS, tidak disadari individu. Perilaku inilah yang disebut gay.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun