Hal ini juga dapat mengevaluasi diri kita saat kita membaca ulang tulisan kita. Apalagi menulis sesuatu yang berkaitan dengan persaaan atau pengalaman pribadi tentunya akan lebih mudah dan luwes dalam menuangkannya. Bukankah demikian?
Lalu bagaimana? Saya mulai dari mana nulisnya? Saya bingung. Inilah pertanyaan yang sering muncul dalam diri kita. Seakan-akan menjadi momok untuk menghentikan niat kita menulis. Lalu bagaimana? Apakah kita harus berhenti? Lalu kapan kita memulai sebuah perubahan diri kita?
Bingung merupakan  hal yang wajar. Saya juga masih belajar dan pernah mengalaminya bahkan sering.Â
Mulailah menulis dengan menulis itu sendiri. Menulislah dengan hati, tulislah apa saja yang sesuai dengan suasana perasaan hati saat ini. Saat kita mengikuti suasana hati itu, kemudian tuangkanlah, goreskanlah apa  yang tengah kita rasakan ke dalam sebuah tulisan-tulisan sederhana.Â
Menulis berupa aktivitas menyusun kata-kata menjadi kalimat. Kata-kata itu tidaklah harus panjang cukup buat pola sederhana berdasarkan Subjek, predikat, objek dan keterangan yang disesuaikan dengan gambaran suasana hati saat itu.
Hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan yang indah. Saat peristiwa kecil yang kita rasakan kita goreskan menjadi sebuah tulisan secara tidak langsung kita memulai untuk belajar menulis.
Bingung  memang perasaan yang timbul akibat kurang adanya keyakinan kita tentang sesuatu yang kita pikirkan. Banyak orang yang sulit untuk menuangkan pikirannya melalui kata-kata . Inilah kebingungan itu bukan?
Benar, Â mengungkapkan kata-kata bukanlah sesuatu yang mudah bagi orang yang belum terbiasa, diperlukan konsistensi yang terus menerus. Â Namun akan menjadi sebuah kesenangan dan kebiasaan bagi orang yang telah terbiasa dan konsisten melakukannya. Semua berproses, proses memadukan kata-kata diperlukan pengetahuan akan banyaknya membaca, pengalaman dan latihan.Â
Latihan merangkai kata demi kata sehingga menjadi kalimat. Latihan ini sebuah upaya untuk membiasakan diri untuk menulis. Â Selain latihan dibutuhkan pula kesabaran dan ketekunan. Dan yang paling penting adalah istiqamah atau konsisten. Dengan demikian kita tidak akan merasa bingung untuk memulai sebuah tulisan.Â
Seperti  tulisan-tulisan sederhana yang kita alami. Awali menulis akitivitas kegiatan sehari hari dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.  Peristiwa apa saja yang telah kita lewati dalam sehari.Â
Pengalaman berharga apakah yang dapat kita ambil kemudian kita tulis untuk menjadi sebuah pelajaran berharga atau ibrah bagi kehidupan kita. Â