Mohon tunggu...
Dewi Purwati
Dewi Purwati Mohon Tunggu... Guru - Creative Writer

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Author (Penulis) Konselor Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

MengASIhi

25 Oktober 2022   19:51 Diperbarui: 26 Oktober 2022   05:15 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewi Purwati

MengASIhi atau biasa disebut juga dengan menyusui. Menyusui merupakan kegiatan ibu setelah melahirkan normal maupun operasi SC dengan memberi ASI terhadap bayinya. Seorang ibu yang melakukan aktivitas menyusui disebut ibu menyusui atau familiarnya dipanggil busui. Kegiatan mengASIhi ini memiliki banyak manfaat bagi sang bayi maupun ibu sendiri.

Bagi saya, kegiatan mengASIhi ini memiliki keuntungan pribadi untuk saya, dan umumnya pada semua ibu di dunia. Salah satunya adalah membangun ikatan (bonding) dengan bayi. 

Bayi yang sering disusui oleh ibunya lebih memiliki ikatan yang dalam pada ibu, bayi dengan mudah memahami komunikasi sederhana ibu atau sebaliknya. Karena saat bayi ia belum mampu menguraikan apa yang dirasakan dengan kata-kata, melalui tangisanlah bayi mengkomunikasikan apa yang ia rasakan pada ibunya. 

Tentunya, tangisan itu yang digunakan ibu untuk membaca dengan kekuatan ikatan (bonding) pada bayi mengartikan keinginannya, sedang laparkah? sedang sakitkah? atau sedang mengantuk?

Selain memiliki kekuatan membangun ikatan (bonding) pada bayi, memberikan ASI dapat mengurangi resiko kanker payudara pada sang ibu sendiri.

Jika manfaat mengASIhi sudah dapat dirasakan oleh ibu, maka tentu saja aktivitas tersebut akan dirasakan pula oleh bayi itu sendiri. Karena menyusui bukan hanya aktivitas bermanfaat dengan memberi saja namun juga menerima. Manfaat yang diterima bayi kurang lebih adalah sebagai berikut:

Pertama, skin to skin contacts (kontak kulit antara bayi dengan ibu). Umum kita ketahui, suhu tubuh pada bayi belum seimbang hingga ia membutuhkan penyesuaian dari suhu dalam rahim ke suhu dunia luar. Untuk itu membuatnya merasa tetap hangat aktivitas skin to skin sangat baik untuk bayi belajar mengenal suhu luar dengan hangat dan nyaman.

Kedua, membangun emosional ibu dengan bayi. Sebagimana manfaat yang dirasakan ibu sebelumnya yakni membangun bonding antara keduanya.

Bayi belum bisa bicara, karena itu bayi membentuk ikatan dengan si ibu melalui kontak mata, sentuhan, mendengarkan suara, melihat objek sekitarnya serta menirukan (imitasi) ekspresi wajah dan gestur tubuh si ibu. Dari sanalah pertama kali ia belajar dan mengenal arti komunikasi.

Ketiga, meningkatkan kekebalan tubuh.
Pemberian ASI oleh ibu kepada bayi sangat efisien, relatif tidak rumit, dan lebih ekonomis. Lewat ASI eksklusif si ibu juga bisa menyalurkan antibodi pada bayi sehingga si buah hati terlindung dari berbagai penyakit infeksi seperti ISPA atau diare.

Keempat, mencegah malnutrisi.
Asi adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI dapat mencegah malnutrisi karena mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan bayi. Selain itu asi lebih mudah dengan tepat digunakan secara efisien oleh tubuh si bayi melindungi diri dari serangan terhadap infeksi.

Hebatnya Allah benar benar mendesaign kefungsian ASI dengan komposisi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. Jika melihat dari segi medis kesehatan, komposisi ASI akan senantiasa bervariasi sesuai dan tergantung pada usia bayi, sehingga ada yang disebut ASI kolostrum, ASI peralihan, dan ASI matur. 

Disisi lain dilihat dari tekstur cairannya, komposisi ASI juga bervariasi dari awal hingga akhir menyusui. ASI awal atau foremilk adalah ASI yang bening yang diproduksi pada awal penyusuan, asi ini banyak mengandung laktosa & protein. ASI akhir atau disebut juga Hindmilk adalah ASI yang lebih putih pekat, diproduksi pada akhir penyusuan. Hindmilk banyak mengandung lemak yang sangat diperlukan sebagai pembentukan otak dan sumber tenaga si bayi.

MengASIhi adalah fitrah seorang ibu yang hanya bisa dilakukan oleh si ibu kepada bayinya. ASI merupakan hak setiap bayi. Jangan karena kita ingin memiliki tubuh yang baik, langsing, ramping lantas kita tidak memberikan ASI dan merampas hak bayi kecuali ASI ibu tidak memungkinkan secara medis dan kesehatan untuk diberikan kepada bayi dengan alasan darurat demi kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun