Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

Live in Saudi Arabia 🇸🇦

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudahkah Kita Mencuci Tangan Pakai Sabun?

16 Oktober 2019   08:00 Diperbarui: 16 Oktober 2019   13:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Cuci Tangan : Sumber TribunNews

Pertama, di tingkat keluarga, ketersediaan tempat cuci tangan harus diprioritaskan, tidak hanya di dapur tetapi juga diluar rumah seperti taman atau didepan dan samping pintu masuk yang ada dirumah. Bisa disediakan sabun batang atau cair sebagai sarana pendukung cuci tangan yang lengkap dan bersih.

Kedua, ketersediaan leaflet atau kata-kata pengingat pelu diperhatikan seperti "Jangan Lupa Cuci Tangan Menggunakan Sabun" disetiap tempat yang aktivitas digunakan untuk makan dan buang air besar dilakukan, misalnya di dapur dan di area kamar mandi.

Ketiga, perlu juga diperhatikan sarana dan prasarana pendukung agar kegiatan cuci tangan bisa berlangsung dengan baik dan benar.

Jika kita tidak mampu membeli sarana dan prasarana pendukung sebagai tempat mencuci tangan, pemanfaatan fasilitas berupa botol bekas, tabung air dari tanah liat dan juga sarana lainnya bisa dimanfaatkan sebagai pengganti yang lebih murah.

Dengan tiga tips tersebut, minimal kita sudah mengerti cara pencegahan kuman dan bakteri yang ada disekitar kita. Sebagai upaya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun, pendidikan di sekolah dan keluarga menjadi syarat utama pengetahuan dan kebudayaan itu sendiri.

Cara cuci tangan : Sumber P2PTM Kemenkes
Cara cuci tangan : Sumber P2PTM Kemenkes
Hal-hal kecil seperti yang saya jelaskan diatas akan sangat bermanfaat minimal mencegah anak-anak atau anggota keluarga dari beragam penyakit akibat kuman dan bakteri seperti diare dan demam typoid.

Penguatan pendidikan karakter dari membiasakan hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sangat ditentukan dari seberapa besar siswa dan anggota keluarga mempraktikkannya. Perlu usaha terus menerus untuk mendorong kegiatan psotif ini agar tidak hanya kita yang terhindar, orang lain juga demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun