Hal yang paling berkesan dari chinese food adalah "rahasia" dapurnya. Pemahaman tentang komposisi atau takaran, kualitas dan rahasia terdalam dari setiap komponen bahan makanan, serta rahasia mengolahnya.
Di tahun 1989, rumah kami kedatangan tamu seorang sahabat bapak, dari Sulawesi Selatan. Jika umumnya tuan rumah adalah yang men-traktir tamu, tapi tamu spesial ini justru mendesak sebagai tukang traktir.Â
Maka dengan berat hati (disertai terima kasih didalam hati) bapak menerima tawaran itu. Maka dimulailah rencana hari itu dengan berbelanja ke pasar ikan terbesar, di Peunayong.
Hasilnya beberapa kilo lobster ukuran jumbo yang bahkan kami tak pernah membelinya. Ditambah beberapa jenis ikan karang, cumi,udang dan kepiting.
Kelihatan jika sang tamu paham soal jenis makanan seafood yang terbaik.
Bukan itu saja, ia kemudian juga bertindak sebagai si "maintenance" alias si pembersih ikan, sekaligus menjadi kokinya. Ia begitu antusias hendak membagikan kebolehannya mengolah makanan seafood itu.
Sebagai tuan rumah, kami memberikan hak kelola dapur sepenuhnya sebagai "milik mereka'.
Begitu dihidang, segala macam jenis olahan seafood dari goreng, panggang dan rebus memenuhi meja. Maka kami semua menjadi kalap memakan apa saja, dan hari itu berakhir menjadi hari yang sempurna.
Keracunan Seafood
Hal yang tidak disangka-sangka kemudian terjadi adalah, seminggu setelah peristiwa itu saya mengalami keracunan seafood. Menjadi alergi dan bereaksi negatif setiap kali mengkonsumsi seafood.Â