Dan jika begitu, bagi pemula sebenarnya soal centang biru justru menjadi keuntungan baru, bukan lagi persoalan yang pelik, terutama jika ia memiliki konsistensi dan kedisiplinan ketika menulis. Isu-isu yang memotivasi, memiliki kebaruan, menjadi poin bargaining power yang bisa mengantar kompasianer pemula bisa saja secara tiba-tiba mendapat verifikasi biru setelah centang hijau, tanda lulus administratif terpenuhi.Â
Apalagi para sahabat kompasianer dengan bakat menulis luar biasa, muda, energik dan kreatif--yang lahir ribuan banyaknya di kompasiana nyaris setiap bulannya. Sekarang, sahabat kompasianer bisa merekomendasikan para centang hijau agar dapat naik ke centang biru, dan mekanismenya tersedia.
Pembelajaran lainnya, "kesalahan teknis" juga bisa menjadi pembelajaran, karena khilaf para kompasianer juga menjadi karma ketika tak bisa masuk di forum infinite, meskipun senior, pinter dan ngebet sekalipun. Sampai sekarang belum ada "obat" untuk jenis kesalahan itu. Kesalahan mengajarkan kita disiplin, berhati-hati dan bertindak prosedural ;), saya terbayang seperti menyebut mantra "demokrasi prosedural" tapi isinya selalu banyak pelanggaran disana-sini, meskipun tak sengaja. Seperti saya yang salah pencet tombol "tayang", padahal maunya "preview" dan kena diskualifikasi tayangan.
Tapi Kompasiana memang ruang belajar yang baik, melihat begitu banyak cara dan gaya orang menulis membuat kita berpikir, bahwa ternyata kita belum ada apa-apanya di banding banyak orang di luar sana.
Pengalaman ketika didaulat menjadi "guru terbang" di kelas menulis dadakan di sekolah, juga mengajarkan bahwa begitu banyak siswa yang bertalenta luar biasa. Â Bahkan sebagai "guru" juga timbul "iri" pada kemampuan dan kreatifitas mereka.
Pada kesempatan kali kedua ini, barangkali bisa memotivasi "percepatan" lahirnya tulisan lebih baik, sambil terus menjadi pembelajar. Dan mencoba peruntungan seperti sahabat kompasianer yang tanpa firasat apapun, tiba-tiba sudah melahirkan banyak buku, salut untuk mereka semua. Padahal banyak dari mereka punya banyak kesibukan, seperti para guru-guru kita yang sangat inspiratif--Pak Widjaya Kusuma contohnya.
Jadi sudah sepantasnya saya berterima kasih kepada admin dan sahabat kompasianer yang terus menjadi "guru menulis" di ruang kompasiana yang sudah berusia 14 tahun di tanggal cantik 22 oktober 2022 kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H