Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mana Lebih Unggul Keturunan Atau Beda Kelas Ekonomi?

23 September 2022   21:56 Diperbarui: 7 Oktober 2022   15:40 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

finansialku.com

ilustrasi gambar-genom-sindonews
ilustrasi gambar-genom-sindonews

ilustrasi-What to Know About Nature vs. Nurture/nytimes.com
ilustrasi-What to Know About Nature vs. Nurture/nytimes.com

Kelahiran kembar umumnya menjadi fenomena yang menakjubkan sekaligus unik. Apalagi jika bayi yang lahir adalah kembar empat identik, seperti yang terjadi pada 12 Juli 1961. Keempat bayi itu kemudian diketahui identik dalam hampir segala hal mengenai perilaku. 

ilustrasigambar-film-kompas.id
ilustrasigambar-film-kompas.id

Meskipun kisah ini adalah sebuah film dokumenter, namun muasal ceritanya luar biasa itu berasal dari kisah nyata. Kisah tentang hidup mereka dikemas dalam sinema berjudul Three Identical Strangers (Tiga Orang Asing yang Identik).

Apa yang menarik dari kehidupan mereka yang mengenaskan, bahkan dinilai kelam dan kejam nasibnya, ternyata adalah bagian dari sebuah eksperimen yang sangat mengejutkan di dunia yang tak pernah diublikasi karena absurd.

Kisahnya diawali dengan kelahiran empat jabang bayi kembar identik, hanya sayangnya salah seorang diantara mereka tak berumur panjang. 

Dan meski ketiga lainnya dinyatakan sehat, namun buruknya ekonomi menyebabkan sang ibu menawarkan ketiganya untuk diadopsi di bawah salah satu agen adopsi yang terkenal saat itu, The Louise Wise Adoption Agency. Tujuannya tidak lain karena motif ekonomi dan sedikit harapan agar anak-anak mendapat kehidupan lebih baik.

ilustrasi gambar-tiga kembar identik-What to Know About Nature vs. Nurture/nytimes.com
ilustrasi gambar-tiga kembar identik-What to Know About Nature vs. Nurture/nytimes.com

Dari sinilah awal kisah eksperimen yang menghebohkan itu dimulai. Agensi itu melakukan tindakan yang sangat aneh, dengan memisahkan ketiga kembar itu, dengan cara menyerahkan kepada para pengadopsi seolah-olah mereka adalah "anak-anak tunggal" dari orang tua yang berlainan!.

Maka masing-masing keluarga peng-adopsi merekalah yang kemudian menentukan bagaimana nasib masing-masing anak tersebut. Namun lembaga adopsi itu melakukan hal yang tidak biasa. 

Dengan sengaja mereka menyerahkan masing-masing anak kepada tiga keluarga berbeda untuk mengadopasi tanpa mengetahui ada dua lainnya. Ketiga keluarga itu membesarkan masing-masing dari anak ini tanpa mengetahui bahwa mereka memiliki dua saudara lelaki identik yang berbagi 100 persen genom yang sama.

Genom, dalam genetika dan biologi molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut. Intinya mereka berasal dari ayah dan ibu yang sama---dari indung telur yang sama.

Mengapa eksperimen itu harus dilakukan?. Ternyata ada dua alas an yang mendasarinya.

Hukum dan kebijakan.

Nah, kebijakan agen adopsi yang harus dilakukan pada saat itu adalah memisahkan semua anak kembar ke dalam keluarga yang berbeda. Kebijakan ini muncul karena saran seorang psikiater anak bernama Viola Bernard. 

Dan menjadi sebuah "kejahatan" dan dianggap illegal secara hukum jika orang tua atau lembaga adopsi membaritahukan data apapun terkait anak adopsi tersebut kepada keluarga angkat, terutama mengenai keluarga biologis anak angkat mereka.

Sebuah Eksperimen Ilmu Pengetahuan

Lembaga adopsi tersebut memberikan subjek penelitian mereka (ketiga anak kembar tadi) kepada Dr. Peter Neubauer, seorang psikiater yang melakukan penelitian terkenal tentang Dilemma Nature vs. Nurture. Eksperimen itu kemudian memastikan masing-masing dari tiga kembar diadopsi oleh keluarga dari kelas sosial yang sangat berbeda.

Anak kembar pertama, diadopsi oleh keluarga kelas pekerja, dan dibesarkan dengan nama David Kellman; Anak kembar kedua diadopsi oleh keluarga kelas menengah, dan dibesarkan dengan nama Eddy Galland; dan anak kembar terakhir, diadopsi oleh keluarga kelas atas, dan dibesarkan dengan nama Bobby Shafran.

Apa yang ingin diketahui oleh Dr. Neubauer adalah diantara ketiga kembar tersebut, apa yang akan memiliki efek lebih kuat pada mereka, apakah genom identik si kembar (Nature) atau lingkungan sosial yang berbeda drastis dimana si kembar dibesarkan (Nurture).

Nature adalah Gen dan Faktor Keturunan seperti; penampilan fisik, karakteristik kepribadian. Sedangkan Nurture adalah Variabel Lingkungan seperti; pengalaman masa kecil, bagaimana cara kita dibesarkan, hubungan sosial, dan budaya di sekitar kita.

Manakah yang Unggul Nature atau Nurture?

Cerita berlanjut pada saat ketiga kembar berusia tujuh belas tahun. Ketika Bobby memulai kuliah sebagai mahasiswa baru. Anehnya setiap orang yang bertemu dengan Bobby merasa, ia bukanlah seorang mahasiswa baru. Setiap seolah telah mengenalnya dengan baik. 

Hal ini membuat Bobby bingung dan merasa aneh sebagai mahasiswa baru. Semua orang menyambutnya kembali ke tahun baru seolah-olah mereka sudah mengenalnya; ini benar-benar aneh bagi Bobby.

Hingga kemudian teka-teki itu terjawab. Ternyata semua orang mengira Bobby adalah saudara kembar identik dengan Eddy, seorang mahasiswa tahun kedua yang kuliah di Community College yang sama dengan Bobby. Maka dengan cepat rahasia yang ditutup-tutupi selama 17 tahun akhirnya  terbongkar. 

Dalam waktu sehari mereka bersatu kembali, lantas kisah itu menjadi viral. Dan tidak itu saja, kisah mereka semakin terasa sangat dramatis karena tak lama kemudian mereka berdua akhirnya bisa bertemu dan berkumpul dengan kembaran ketiganya, David!.

Akhirnya si kembar identik mengetahui bahwa mereka bertiga ternyata adalah saudara kandung. Mereka memiliki kesamaan dalam hampir segala hal mengenai perilaku.

Bagaimana sesungguhnya hubungan ideal diantara saudara kembar identik. Bagaimana peran saudara sesamanya dalam perkembangan keduanya untuk pertumbuhan kehidupan mereka secara personal maupun sosial. 

Apalagi mereka diadopsi di tempat dan keluarga berlainan. Eksperimen ini terasa sangat berlawanan dengan idealnya sebuah hubungan yang baik, yan semestinya terjadi diantara kembar identik.

Dan memang seperti bisa diduga oleh banyak orang, karena sifat penelitian ini yang aneh dan melawan kodrat, hasilnya bahkan tidak pernah dipublikasikan, karena memang sia-sia saja mencoba melawan takdir alam (nature) dengan kehidupan semu, sosial dan lainnya (nurture).

Begitulah kurang lebih adopsi kisahnya dari film documenter berjudul Three Identical Strangers, dengan mendasarkan kisahnya dari kehidupan nyata , David Kellman, Eddy Galland dan Bobby Shafran.

Ini sekaligus membuktikan bahwa Tuhan telah memiliki kehendak dan caranya, ketika menciptakan fenomena yang tak biasa. Di balik semua perbedaan itu tersimpan hikmah kehidupan, yang menjadi pembelajaran bagi manusia lainnya. Setiap anak, memiliki hubungan spesial dengan orang tuanya, begitu juga dengan saudara-saudaranya (sibling).

referensi; 1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun