Nah, kebijakan agen adopsi yang harus dilakukan pada saat itu adalah memisahkan semua anak kembar ke dalam keluarga yang berbeda. Kebijakan ini muncul karena saran seorang psikiater anak bernama Viola Bernard.Â
Dan menjadi sebuah "kejahatan" dan dianggap illegal secara hukum jika orang tua atau lembaga adopsi membaritahukan data apapun terkait anak adopsi tersebut kepada keluarga angkat, terutama mengenai keluarga biologis anak angkat mereka.
Sebuah Eksperimen Ilmu Pengetahuan
Lembaga adopsi tersebut memberikan subjek penelitian mereka (ketiga anak kembar tadi) kepada Dr. Peter Neubauer, seorang psikiater yang melakukan penelitian terkenal tentang Dilemma Nature vs. Nurture. Eksperimen itu kemudian memastikan masing-masing dari tiga kembar diadopsi oleh keluarga dari kelas sosial yang sangat berbeda.
Anak kembar pertama, diadopsi oleh keluarga kelas pekerja, dan dibesarkan dengan nama David Kellman; Anak kembar kedua diadopsi oleh keluarga kelas menengah, dan dibesarkan dengan nama Eddy Galland; dan anak kembar terakhir, diadopsi oleh keluarga kelas atas, dan dibesarkan dengan nama Bobby Shafran.
Apa yang ingin diketahui oleh Dr. Neubauer adalah diantara ketiga kembar tersebut, apa yang akan memiliki efek lebih kuat pada mereka, apakah genom identik si kembar (Nature) atau lingkungan sosial yang berbeda drastis dimana si kembar dibesarkan (Nurture).
Nature adalah Gen dan Faktor Keturunan seperti; penampilan fisik, karakteristik kepribadian. Sedangkan Nurture adalah Variabel Lingkungan seperti; pengalaman masa kecil, bagaimana cara kita dibesarkan, hubungan sosial, dan budaya di sekitar kita.
Manakah yang Unggul Nature atau Nurture?
Cerita berlanjut pada saat ketiga kembar berusia tujuh belas tahun. Ketika Bobby memulai kuliah sebagai mahasiswa baru. Anehnya setiap orang yang bertemu dengan Bobby merasa, ia bukanlah seorang mahasiswa baru. Setiap seolah telah mengenalnya dengan baik.Â
Hal ini membuat Bobby bingung dan merasa aneh sebagai mahasiswa baru. Semua orang menyambutnya kembali ke tahun baru seolah-olah mereka sudah mengenalnya; ini benar-benar aneh bagi Bobby.
Hingga kemudian teka-teki itu terjawab. Ternyata semua orang mengira Bobby adalah saudara kembar identik dengan Eddy, seorang mahasiswa tahun kedua yang kuliah di Community College yang sama dengan Bobby. Maka dengan cepat rahasia yang ditutup-tutupi selama 17 tahun akhirnya  terbongkar.Â
Dalam waktu sehari mereka bersatu kembali, lantas kisah itu menjadi viral. Dan tidak itu saja, kisah mereka semakin terasa sangat dramatis karena tak lama kemudian mereka berdua akhirnya bisa bertemu dan berkumpul dengan kembaran ketiganya, David!.
Akhirnya si kembar identik mengetahui bahwa mereka bertiga ternyata adalah saudara kandung. Mereka memiliki kesamaan dalam hampir segala hal mengenai perilaku.
Bagaimana sesungguhnya hubungan ideal diantara saudara kembar identik. Bagaimana peran saudara sesamanya dalam perkembangan keduanya untuk pertumbuhan kehidupan mereka secara personal maupun sosial.Â
Apalagi mereka diadopsi di tempat dan keluarga berlainan. Eksperimen ini terasa sangat berlawanan dengan idealnya sebuah hubungan yang baik, yan semestinya terjadi diantara kembar identik.
Dan memang seperti bisa diduga oleh banyak orang, karena sifat penelitian ini yang aneh dan melawan kodrat, hasilnya bahkan tidak pernah dipublikasikan, karena memang sia-sia saja mencoba melawan takdir alam (nature) dengan kehidupan semu, sosial dan lainnya (nurture).