Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lain Lilibet Lain Charles III, Nasib Britania Raya Berubah?

14 September 2022   13:32 Diperbarui: 26 September 2022   11:29 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-photobomb ratu-sydney morning herald

ilustrasi-photobomb ratu-sydney morning herald
ilustrasi-photobomb ratu-sydney morning herald

ilustrasi-photobomb ratu-quota
ilustrasi-photobomb ratu-quota

ilustrasi-photobomb ratu-daily express
ilustrasi-photobomb ratu-daily express

Begitupun, disisi lain Ratu Elizabeth II dikenal sebagai pribadi yang  kompromis saat berinteraksi dengan publik. Bahkan dalam salah satu visual fotografi, Ratu tertangkap kamera melakukan photobomb--masuk ke dalam frame orang ketika sedang berfoto pose secara spontan.

Dan ini adalah sesuatu yang lumrah dilakukannya meski ratu dikenal sangat patuh pada protokol kerajaan.

merdeka.com
merdeka.com

Ratu Diplomat

Kemampuan Ratu Elizabeth dalam berdiplomasi tak diragukan. Dalam perjalanan panjang, banyak pengamat melihat, Ratu Elizabeth II memiliki kemampuan yang menonjol dalam berdiplomasi, sehingga ia mampu bertahan dan berjalan bersama berbagai perdana menteri Inggris, baik dari Partai Buruh maupun Partai Konservatif.

Stabilitas raja atau ratu itu penting dalam mengawal kerajaan Inggris yang berbentuk monarki konstitusional agar tetap bertahan dan memiliki kharisma secara politis, bukan sekedar simbol saja.

Dalam kelanjutan warisan ratu di bawah Pangeran Charles, jika  seorang raja itu personality-nya lemah, tidak outgoing, tidak ramah, tidak friendly kepada pihak eksternal, akan bisa memengaruhi cara dia menavigasi, mengawal monarki konstitusional  yang selam ini dipegang teguh oleh sang ratu.

Atas kepiawaian dan peran penting itu, Ratu Elizabeth II  mampu mempersatukan kejayaan Inggris masa lalu dan mempertahankan keberlangsungan Inggris sebagai negara Barat yang kuat, yang dihormati sejak zaman pascaperang dingin hingga era digitalisasi dan globalisasi sekarang.  

Inilah problem yang akan dihadapi Pangeran Charles saat mewarisi segala "kekuatan dan kharismatik" ibunya. Banyak pihak menilai akan ada perubahan, karena bagaimanapun karakter sangat menentukan bagaimana kebijakan Kerajaan Britania Raya kelak akan dibawa.

Termasuk bagaimana menjaga kewibawaan kerajaan atas negara-negara Persemakmuran Inggris, yakni negara-negara bekas jajahannya yang masih mengakui Ratu Inggris sebagai kepala negara. Mengingat karisma ratu memiliki relevansi dengan memori kolektif yang kuat melalui upaya Persemakmuran atau Commonwealth, sehingga meninggalnya Ratu Inggris dirasakan sebagai kehilangan besar, tidak hanya bagi Inggris tapi juga 54 negara Persemakmuran .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun