Sikap kritis mahasiswa dapat menjadi kontrol politik bagi para paslon agar berjalan di track-nya. Namun jika wacana berkampanye di kampus atau debat politik di kampus sebagai zona netral poltik dilakukan, dibutuhkan sosialisasi agar wacana itu tidak menjerumuskan kampus pada persaingan politik yang tidak sehat.
Berbagai kejadian dan fenomena terkait politik praktis di Indonesia, sudah menunjukkan betapa bobroknya implementasi sistem perpolitikan kita. Kita masih kuatir dengan budaya politik yang masih serba gamang dan mentah. Bahkan kita juga mengkuatirkan mentalitas para politisi kita. Jadi biarkan saja politik berada di luar kampus, daripada nantinya akan membuat kampus semakin parsial dengan kampus lain karena beda ideologi politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H