Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mengapa Rekonstruksi PC di Magelang Tak Menunjukkan Bukti Pelecehan?

30 Agustus 2022   23:43 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:53 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi rekosntruksi durentiga | detikcom

Rekonstruksi yang baru saja digelar untuk menggambarkan duduk perkara dan peristiwa berdasarkan kejadian yang sebenarnya menjadi rekonstruksi yang paling menjengkelkan. Timbul tanda besar juga ketika pengacara Kamaruddin tidak diperbolehkan hadir dalam rekonstruksi di Magelang, ada apa lagi ?.

Gelagat itu sebenarnya sudah mulai terlihat sejak, FS maupun PC tak bergeming dari skenario ketiga mereka. Apalagi setelah skenario tembak-tembakan di Saguling gagal, dilanjutkan dengan skenario percobaan pembunuhan dan pelecehan yang juga gagal total di Jakarta.

Kasus ini menjadi seperti sinetron atau drama pembunuhan berencana, yang  dengan mudah si sutradara FS dan PC mengganti-ganti skenarionya. Kasus ini sungguh sangat absurd, karena terjadi di rumah "polisinya" polisi dan pelakunya adalah kepala polisi yang mengurus keadilan bagi para polisi, dan motifnya simpang siur sampai masa rekonstruksi.

ilustrasi rekonstruksi magelang | tribunews.com
ilustrasi rekonstruksi magelang | tribunews.com

Kita ingat ketika sebagian besar anggota Komisi 3 meminta dengan amat sangat kepada Kapolri agar menjawab dengan jujur dan jelas atau setidaknya secara sumir jika memang benar alasan motifnya sangat vulgar di sajikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) 24 Agustus 2022 kemarin.

Ada publik yang berpendapat RDP itu juga bukan sepenuhnya ruang "jujur" yang dapat diambil sebagai representasi kegelisahan dan ingin tahu publik, bisa saja telah terkontaminasi kepentingan, tapi sekali lagi ini baru dugaan. Bukankah juga sempat beredar kabar bahwa ada kemungkinan "arus uang Sambo" juga bergerak dalam pusaran para senator. 

ilustrasi rekosntruksi durentiga | detikcom
ilustrasi rekosntruksi durentiga | detikcom

Kemungkinan pembelokan skenario dan motif seperti diduga publik agaknya berkaitan dengan masalah psikologis sensitif di tubuh Polri. Terlalu banyak yang harus dipertaruhkan jika merujuk pada kejadian yang sebenarnya. Tidak transparansinya kasus ini sejak awal, menunjukkan kasus dapat di belokkan sesuka hati.

Maka dengan cepat berita tentang bunker 900 milyar "lenyap" dengan cepat ditutup dengan bantahan dari timsus Polri. Demikian juga diagram dan jaringan bisnis 303 milik Sambo Cs dan persaingan internal yang dikait-kaitkan dengan bisnis serta perebutan kursi Kapolri oleh tiga kelompok, semuanya hilang dengan sendirinya.

Agaknya yang dikehendaki polri saat ini, kasus Sambo selesai  dan diputuskan kepastiannya dengan tuduhan pelecehan atau perselingkuhan, dan sekaligus mengamankan seluruh "aib" polri yang bisa terbongkar gegara kasus Sambo. 

Meskipun ini sekaligus menandai tidak pernah berhasilnya reformasi dan transformasi di tubuh polri, karena selalu penuh teka-teki jika berkasus. Sulit sekali menghilangkan stigma burup polri, dan bertambah kuat setelah kasus Sambo ini.

1-putri-candawathi-saat-memeragakan-adegan-rekonstruksi-dengan-pemeran-pengganti-brigadir-j-tangkapan-layar-630e36f7dbfe175170250ad2.jpg
1-putri-candawathi-saat-memeragakan-adegan-rekonstruksi-dengan-pemeran-pengganti-brigadir-j-tangkapan-layar-630e36f7dbfe175170250ad2.jpg
ilustrasigambar-rekonstruksi magelang-suara.com

Motif dan Skenario Versi Publik

Sebenarnya dengan semakin berkembangnya bermacam motif dan skenario yang semakin liar, dapat berdampak buruk bagi pengembangan kasus ini. 

Meskipun didasarkan pada bukti-bukti, namun masih dapat dibolak-balik menurut kebutuhan. Seperti yang terjadi selama ini, ketika semua motif dan skenario berganti-ganti.

Semakin banyak pilihan, maka publik tak bisa menentukan dengan benar, mana yang benar dari banyaknya informasi motif dan skenario yang sebenarnya. Disinilah "bahaya" dibelokkannya kasus gampang terjadi.

Jika akhirnya motif pelecehan yang digunakan, apakah itu artinya pembersihan atau pemulihan nama baik Brigadir J akan diabaikan, konon lagi menjadikannya pahlawan reformasi di tubuh internal polri.

Tentang motif dan skenario itu, publik lantas berusaha menerjemahkan sendiri dalam banyak versi, persis seperti menonoton drama Korea, dan ketika mendapat clue maka munculah dugaan-dugaan, bahkan yang liar sekalipun.

Gambar: PC dan BrigadirJ | tribunpalu
Gambar: PC dan BrigadirJ | tribunpalu

Pertama; bahwa motif itu dipicu oleh informasi yang disampaikan oleh Brigadir Joshua kepada Putri Candrawathi, bahwa Ferdy Sambo ternyata telah berselingkuh dengan seorang rekan sejawatnya di kepolisian yang di sebut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai :si polwan cantik". Maka terjadilah pertengkaran hebat antara FSdan PC, paska pesta perayaan perkawinan mereka, yang berakhir dengan perginya FS pulang ke Jakarta terlebih dahulu.

FS akhirnya mengetahui bahwa informasi "rahasia" dan sensitif itu ternyata diperoleh dari Brigadir J, yang menurut informasi Kamaruddin memang ditugaskan oleh PC karena FS sering tak pulang. Hasil "penyelidikan: Brigadir J inilah yang makin menguatkan prasangka PC bahwa FS ada apa-apanya diluar.

Ketika berita itu dikonfrontir dan terjadi perdebatan, PC mengancam FS bahwa ia akan melaporkan kejadian perselingkuhan atau perkawinan sirinya dengan si polwan cantik dan akan membeberkan sekalian dengan semua "rahasia" FS lainnya; termasuk jaringan bisnis 303 yang menghebohkan itu.

Dan sebagai pelampiasan kemarahan FS akhirnya ia merencanakan pembunuhan berencana atas Brigadir J. Rencana itu makin kuat karena hasutan orang dekat lainnya yang diduga dilakukan oleh KM yang merupakan sopir dari istrinya FS.

Kedua; bahwa kejadian tentang pelecehan itu sebenarnya diduga terjadi antara KM dan PC, Kebetulan perilaku mereka tertangkap basah oleh Brigadir J. Bharada Eliezer juga merasakan gelagat yang sama, seperti pernah disampaikannya kepada pengacara Deolipa, bahwa kelihatannya "ada main" antara KM dan PC. Ketika Bharada E mengantar makanan bersama RR ke sekolah anak FS dan PC, PC menelepon sambil menangis dari rumah dan meminta RR dan RE segera pulang.

Ketika sampai di rumah, RE segera naik ke lantai dua dan dihardik oleh KM agar segera turun, dan segera masuk ke kamar dan mendapati Brigadir J disana, tapi tak ada keterangan lanjutan apakah keduanya berdialog.

Atas dasar peristiwa itu, kemudian PC dan KM merencanakan sebuah fitnah keji yang ditujukan kepada Brigadir J, dengan menuduh nya melakukan tindakan pelecehan seksual. Dan sekali lagi "kompor" itu juga dihembuskan apinya kepada FS yang langsung terbakar amarah dan kemudian merencakana pembunuhan berencana bersama PC dan KM.

PC dan KM menggunakan tangan skuad lama untuk "membereskan" rencana jahat tersebut.

Ketiga; Motif yang paling tidak diterima publik berdasarkan banyaknya fakta-fakta yang bertolak belakang. Terutama karena adanya komunikasi yang baik antara PC dengan Brigadir J dan adiknya.

Dalam dugaan ketiga yang saat ini dijadikan dasar utama tuduhan FS dan PC, Brigadir J di tuduh melakukan pelecehan. Bahkan menurut keterangan KM, ia melihat hal janggal antara PC dan Brigadir J yang duduk berdekatan di sofa dan di kamar tidur, sehingga KM menuduh Brigadir J telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap majikannya, sehingga sampai menangis.

Padahal jika diurut pada riwayat hubungan baik PC dan Brigadir J serta adiknya, indikasi itu sangat jauh panggang dari api. Bahkan atas dasar hubungan baik itu, PC sudah menganggap Brigadir J layaknya anak sendiri, Jadi kedekatan mereka bisa jadi karena hubungan spesial antara ibu dan anak itu tidak lebih dari itu. Apalagi Brigadir J sampai melakukan kerja-kerja membantu PC seperti menyetrika baju putra-putri PC sendiri.

Namun inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh KM untuk membalik keadaan. Seperti dugaan yang kemudian muncul sebagaimana versi yang disampaikan pengacara Deolipa berdasarkan informasi dari Bharada E, menanggapi berkembangnya berita simpang siur tentang pelecehan atau perselingkuhan sebagai penyebab kematian Brigadir J.

ilustrasi rekonstruksi | news
ilustrasi rekonstruksi | news

Jika motif ketiga digunakan, maka tuduhan pelecehan yang dilakukan Brigadir J tetap dijadikan alasan utama pembunuhan berencana itu. Artinya Brigadir J tetap dianggap bersalah dalam kasus ini. Kesalahan itu dianggap sebagai pemicu motif pembunuhan.

Dugaan mengapa PC berkendara satu mobil dengan Brigadir J dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta, bisa jadi menjadi alibi bagi PC agar skenario besar mereka di Jakarta nantinya semakin kuat. Seperti di sangka banyak orang, jika PC dan Berigadir J adalah korband an pelaku pelecehan mengapa mereka berada dalam satu mobil sepanjang perjalanan Magelang-Jakarta?.

Hal itu menurut dugaan publik juga menjadi dasar, bahwa sebenarnya taka ada yang terjadi antara Berigadir J dan PC di Magelang, justru kejadian versi kedualah yang justru terlihat, yaitu dugaan ada hubungan khusus PC dan KM. 

Dalam perjalanan Magelang-Jakarta, KM bertugas mengompori FS dan PC hanya menunggu bagaimana hasil akhirnya saja, dalam hal ini adalah rencana pembunuhan berencana untuk menghilangkan jejak kejahatan perselingkuhan PC dan KM.

Tapi ketiganya masih dugaan, yang terbentuk secara liar di ruang publik, atas ketidakpastian pernyataan Kapolri yang menyebut motinya antara perselikuhan dan pelecehan. Mana diantara keduanya yang berkemungkinan menjadi pemicu amarah FS lebih dahsyat?.

ilustrasi PC | pikiranrakyat
ilustrasi PC | pikiranrakyat

Drama Tangisan dan Rekonstruksi Kasus PC

Soal tangisan PC saja, juga diterjemahkan dalam beberapa versi, tangisan tutup mulut agar tak banyak dicecar oleh tim LPSK dan dijadikan alasan kondisi depresinya menunjukkan "kebenaran" dari pernyataan dan tuduhannya soal adanya pelecehan. 

Apalagi dasar pengacara PC mendorong kliennya agar mendapat perlindungan dari LPSK hanya berdasarkan pernyataan PC dan dasar kepercayaan pengacara kepada PC. Dan ketika akhirnya terbukti hoaks dan bohong, LPSK merasa sedang di-prank oleh PC dan FS.

Tangisan itu menunjukkan kebingungan PC ketika seluruh skenario menjadi mentah dan dalam rekonstruksi yang sangat menjengkelkan publik ternyata sama sekali tak ditemukan indikasi adanya tindak pelecehan oleh Brigadir J. Bahkan dalam rekosntruksi itu, baik KM dan Brigadir J berada tidak jauh dari PC dalam satu ruangan. 

Bagaimana mungkin pelecehan itu terjadi?. Atau mereka bertiga sedang melakukan negosiasi  solusi apa kompensasi yang harus dilakukan PC dan KM  terhadpa Brigadir J.

Tangisan PC juga bagian dari skenario garapan FS, atas dugaan pelecehan oleh Brigadir J, sebagai penguat tuduhan. Apalagi FS juga merekayasa rekaman CCTV dengan menambah suara atau narasi dalam tayangan CCTV agar menyatukan publik dalam satu tuduhan yang sama, pelecehan.

Lihat saja tangisan pertama PC saat  mengunjungi kantor bareskrim, disertai pernyataan menerima kesalahan Brigadir J yang menunjukkan PC berusaha membenarkan tuduhan adanya pelecehan yang dialaminya.

Dan seperti yang dijelaskan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi, bahwa kegiatan yang di reka ulang atau direkonstruksi meliputi 78 adegan. Baik di lokus, rumah Magelang, di rumah Saguling, dan di rumah Duren Tiga. Dan rekonstruksi di Magelang adalah soal tindakan asusila yang dituduhkan tersangka PC kepada Brigadir Joshua.

Dan yang membuat kita tak habis pikir, bagaimana bisa fakta dalam rekonstruksi adegan soal kejadian di rumah Magelang, tidak menunjukkan adanya adegan pelanggaran susila yang dilakukan oleh Brigadir Joshua terhadap tersangka PC. Bukankah atas dasar ini FS pitam dan marah besar, hingga membunuh Brigadir J secara kejam melalui tangan Bharada E.

Padahal betapa kuatnya kasus ini digiring kepada tuduhan pelecehan. Apa yang terjadi sebenarnya, bisa jadi seperti tuduhan publik dan warta di media,  adanya perselingkuhan FS dan perselingkuhan PC. Praduga ini semakin liar dan luar biasa, tapi kita yakin akan ada kebenaran.

Apa jadinya jika pernyataan para saksi justru bertabrakan dengan hasil rekonstruksi, atau skenario dan motif dibelokkan demi sesuatu yang besar tapi menjadi rahasia.

referensi: 1, 2,3,4,5,6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun