Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gunung Es Sambo, Dibalik Bungkamnya Komisi 3

20 Agustus 2022   23:13 Diperbarui: 31 Agustus 2022   08:59 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Komisi 3 juga merasa kuatir jika pada akhirnya KPK  dan PPATK  juga akan merangsek terlalu jauh hingga ke wilayah mereka, jika dikonfrontir dengan para tersangka dan ditemukan indikasi adanya hubungan khusus diantara mereka?. 

Kesan publik seolah Komisi 3 DPR RI punya hubungan khusus dengan kekaisaran Ferdy Sambo  dan para tersangka obstruction of justice dalam kasus brigadir J, sehingga tidak berani berbicara hal yang akan menyakiti hati Ferdy Sambo dan kelompoknya.

shutterstock-666915706-resize-640x640-6301073da1aeea08e378bb02.jpg
shutterstock-666915706-resize-640x640-6301073da1aeea08e378bb02.jpg
ilustrasi -teori gunung es-yayaids

Teori Ice Berg dan Frustasi Sosial

Dalam teori puncak gunung es, ketika sebuah kasus ditemukan, indikasi kasus serupa atau jaringannya yang lebih kompleks ada di bawah puncak itu. Bisa saja akan semakin banyak pihak di pemerintahan, jaringan bisnis, termasuk DPR RI yang akan masuk dalam daftar tersangka baru versi KPK dan PPATK. 

Semakin kasus ini berlarut akan semakin banyak kejutan baru yang muncul ke publik. Bukan tidak mungkin praduga liar yang dikuatirkan DPR Ri akan melebar kemana-mana.

Ini juga yang menjadi pangkal semakin jatuhnya kepercayan publik terhadap kinerja Polri, Pemerintah, dan DPR RI sebagai representasi rakyat tapi sama sekali tak memberikan respon yang cepat dan reaktif atas kasus besar ini. Bahkan peran sebagai lembaga pengawasan DPR RI yang seharusnya mengawal POLRI agar tidak ada oknum polisi yang melakukan abuse of power ternyata gagal.

Bagaimana jika praduga publik ternyata benar, bahwa sebenarnya beginilah kinerja para pemimpin mereka, diam-diam bekerja dengan kepentingan sendiri, memiliki kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri, dan menggunakan jaringan kekuasaan untuk kepentingan kelompok.

Belajar dari kejutan perkembangan kasus Sambo, asimilasi kejahatan, korupsi menunjukkan banyak modus baru. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka kita akan mundur jauh kebelakang ke dalam situasi ketika frustrasi sosial melanda tidak saja seluruh rakyat, juga menjangkiti jajaran birokrasi yang masih memimpikan Indonesia yang bersih.

Kita butuh bukti dari Komisi 3 DPR RI, jika kemarin mereka "lumpuh" karena alasan reses, kini setelah mereka hadir kembali dengan kondisi, mudah-mudahan lebih fit, apa kira-kira hasil temuan paling menarik nantinya paska pertemuan dengan Kapolri. Apakah hanya bertindak sebagai juru bicara Kapolri atau ada temuan lain yang makin mengerucut pada solusi kasus?.

referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun