Di samping itu, peluang para PNS yang memiliki komitmen lebih baik dari mereka yang mundur juga menjadi kehilangan peluang, kecuali ada kebijakan lain yang menguntungkan, dan sejalan dengan harapan para PNS yang belum beruntung.
Terlepas dari orientasi gaji, banyak orang kemudian mempertanyakan komitmen para PNS yang lulus karena terlalu fokus pada gaji dan tunjangan. Meskipun hidup butuh cuan. Apakah dengan komitmen model itu mereka kelak bisa menjadi PNS yang baik, Â menjadi PNS profesional?.Â
Meskipun dasar penolakannya karena jumlah gaji dan tunjangan tidak sepadan dengan kapasitas atau skill mereka. Apakah mereka tidak akan ikut terperangkap sindrom PNS yang selama ini menjangkiti para PNS kita, yang penting di terima dulu urusan pekerjaan bisa belakangan.
Salah satu indikasi yang selalu mencuat dalam debat kita soal kualitas PNS adalah masalah kinerja. Jika alasan para PNS berkinerja buruk, karena faktor gaji dan tunjangan yang tidak mencukupi, maka alangkah baiknya, Â mundur dan pensiun dini.
Agar para PNS yang memiliki komitmen lebih baik dapat menggantikan posisi mereka. Dan tidak terjadi pengangguran musiman dan pengangguran struktural  di kantor-kantor kita. Dulu persoalan pengangguran musiman muncul di wilayah domestik pertanian.
Fenomena PNS Kita
Sewaktu bekerja sebagai tenaga magang saat kuliah di sebuah Dinas keuangan, ada kejadian yang aneh dan lucu. Sebagai pegawai magang jelas kita mengikuti aturan baku yang diterapkan kantor dinas tempat magang.Â
Hadir tepat waktu, jam 7.30. Bahkan jika kita terlambat masuk, kita sarapannya di kantin kantor. Sedangkan para abdi negara itu bukan terlambat hadir, tapi memanfaatkan warung kopi sebagai ajang  ngobrol setelah absen. Ketika menjelang siang, barulah masuk ke ruangan
Lucunya ketika masuk tamu yang membutuhkan layanan, kita harus menjadi kurir menjemputnya di kantin, itupun tergantung seberapa urgen urusannya. Jika urgen akan ada tindak lanjut, Â jika tidak maka dapat saja diabaikan dengan alasan tengah sibuk, dilanjutnya besok saja datangnya dengan titipan jadwal waktu kunjung yang baru.
Begitupun juga ketika jam layanan admin bersamaan waktunya menjemput anak sekolah.J am 11 atau 12 adalah waktu jemput anak dan waktu ishoma. Waktu paling ajaib karena dipatuhi dengan disiplin super tinggi oleh seluruh abdi negara yang ada.
Dengan fenomena model begitu, sejak lama masyarakat menganggap PNS kita telah terjebak dalam rumusan yang salah, dan PNS dianggap belum bisa profesional. Sistem Merit, punishment dan reward-nya tidak dapat mendorong optimalisasi profesionalitas profesi tersebut.