Dalam berbagai kajian hubungan triparti; kampus, pemerintah dan dunia usaha adalah sebuah sinergisme yang harus terus dibangkitkan agar link and matc dalam konteks ilmu dan kebutuhan realitas dunia bisnis terwakili via perpustakaan.Â
Tentu ini menjadi semacam solusi. Karena dalam beberapa pertemuan, seminar penting, hubungan dan kerjasama antara ketiga pihak ini masih terlihat lemah, buktinya peran akademis belum optimal masuk dalam pembanguann Aceh.Â
Meski beberapa personal penting akademisi sudah memasuki dan menjadi bagian merepsentasikan keterwakilan dari entitas kampus sebagai narasumber pembangunan.
Sinergisasi itu akan menguat manakala publikasi pemikiran dan kerja nyata akademis dapat dibaca secara luas dan menjadi rujukan pelaksana pembangunan yang lebih baik.
Setelah perjalanan panjang memasuki pustaka hingga kelantai tiga, seperti mengulang perjalanan, saya menyusuri dua lantai berikut sambil memikirkan apa gagasan yang bisa mambantu membuat sebuah perubahan penting bagi perpustakaan Unsyiah.Â
Bahkan seketika terbersit, jika perpustakaan butuh volunteer saat ini juga saya langsung akan berkata, I do untuk membuktikan bahwa saya telah berkomitmen menjadi bagian sebuah perubahan dan merasa bangga atas pemutakhiran perpustakaan USK saat ini.
Sebuah bentuk internalisasi nilai-nilai kecintaan akan buku dan sumber bacaan yang harus terus digelorakan dengan semangat yang mengikut zaman.Â
Ruang rileks and easy, ruang kerjasama bilateral, ruang usaha dan kelak penerbitan yang serius akan makin mengokohkan harapan menjadikan perpustakaan Unsyiah, more than Just a Library, namun Rumah Kedua bagi pemustaka.
referensi; 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H