Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dibantai Vietnam 3-0, Camkan Minimal Tiga Pembelajaran

6 Mei 2022   20:11 Diperbarui: 16 Mei 2022   13:38 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mendasarkan prediksinya dengan memperhitungkan anggota skuad yang semakin solid dan baik, serta adanya tiga pemain senior yang membantu Shin Tae-yong untuk menerapkan taktik dan strategi, salah satunya Marc Klok yang akan menjadi pembeda di lini tengah Garuda Muda.

Up date dan Pembelajaran

Selama pertandingan, Vietnam mendominasi seluruh lini, bahkan serangan-serangan baliknya langsung berbuah gol. Bahkan pemain pengganti yang baru saja masuk langsung membuat gebrakan dengan serangan offensif mengarah ke gawang, meski terbentur mistar.

Terlihat tim Vietnam menunjukkan performa yang jauh melesat, dengan operan bola-bola pendek yang mengecoh banyak pemain skuad Garuda. Meskipun mampu di tahan, namun kualitas permainan individual pemain Vietnam, menunjukkan kepiawaian yang merata.

Semua berpeluang menjadi penyerang dengan operan-operan bola dan serangan yang mematikan. Melihat laga malam ini, wajar jika Vietnam memenangkan laga dengan skor 3-0. Tim skuad Garuda justru terlihat kedodoran meski sekedar bertahan. 

Titik lemah banyak terlihat, operan-operan pendek sebagai ciri skuad garuda tidak terlihat, justru diambil alih para pemain Vietnam, bahkan membalik serangan saja terlihat sangat berat. Sehingga permainan justru lebih terkonsentrasi di areal gawang skuad Garuda.

Apakah kekalahan ini karena para pemain tidak disiplin mengikut instruksi pelatih, atau karena secara individu para pemain tidak dalam performa terbaik, atau justru pelatihnya sendiri yang tidak mumpuni?. Mengapa para pemain Vietnam begitu digjaya, dengan performa yang luar biasa.

Setidaknya ada beberapa poin pembelajaran yang terlihat jelas selama pertandingan;

Pertama; Para pemain Indonesia, terbawa pola permainan lawan. Operan pendek yang taktis, sebagai ciri tim skuad harus dimainkan, meskipun pola permainan lawan juga sama.

Kedua; Formasi yang kedodoran dalam duel lawan Vietnam menjadi pembelajaran penting. Terutama karena serangan selalu buntu tanpa dukungan pemain depan yang siap menerima operan bola.

Ketiga; Kekuatan individu, terutama mentalitas, setiap kali duel di depan gawang selalu terlihat "panik", padahal latih tanding sudah beberapa kali dilakukan sebelum bertemu Vietnam.

Laga versus Vietnam kali ini harus menjadi pembelajaran berharga, untuk laga lanjutan melawan Timor Leste, dibabak selanjutnya dan Myanmar, serta Filipina. Ayo skuad Garuda, terbang lebih tinggi !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun