Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Artikel Utama

Kebijakan "Es Campur" Ala Pemerintah Kala Pandemi dan Mudik

9 April 2022   07:36 Diperbarui: 9 April 2022   21:02 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Varian Virus Corona XE yang paling mutakhir dan dianggap lebih menular dari Omicron BA.2, juga merupakan generasi kesekian dari pandemi virus corona yang telah merebak sejak 2,5 tahun lalu.

antaranews
antaranews

Varian baru Covid Deltacron-varian virus corona kombinasi Delta dan Omicron  baru terdeteksi di Eropa dan Amerika Serikat. Varian Omicron XE merupakan gabungan atau rekombinan (hibrida) dari dua varian (dua strain omicron) yang telah ada, yaitu BA.1 dan BA.2.

Publik selalu merespon pemberitaan tentang rekombinasi virus baru dengan pro-kontra. Apalagi munculnya varian baru tersebut dalam situasi negara-negara di dunia yang sedang mempersiapkan diri menuju status endemi, sebelum new normal. Sehingga selalu terlihat seperti rekayasa kepentingan.

Persoalan penting yang harus digarisbawahi, bahwa kekuatiran yang berlebihan terhadap kehadiran varian baru corona justru dapat menjadi penyebab turunnya imunitas tubuh kita. 

Apalagi pihak WHO masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut tentang informasi medis rekombinasi varian corona baru tersebut. Informasi awal menyebutkan bahwa kemampuan penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2.

Setiap negara memiliki kebijakan dalam menyesuaikan dengan perkembangan terbaru dari varian corona, memantau dan menggunakan data terkini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

cnnindonesia
cnnindonesia

Dalam perkembangan termutakhir, kondisi masing-masing negara juga berpengaruh pada kemunculan jenis varian baru corona dan cara penyebarannya. 

Beberapa pihak menganggap kehadiran informasi baru itu justru bisa memicu kekuatiran publik, menimbulkan kesalahpahaman, seperti terlihat dalam pemberitaan yang masif di media sosial, sebagai bentuk kritik secara langsung atas kemunculan informasi tersebut.

Pemerintah Indonesia merespon isu perkembangan pandemi melalui indikator keberhasilan pencapaian target vaksinasi yang telah dilakukan. 

Pertimbangkan kasus pandemi yang eskalasinya semakin menurun, dan semakin banyaknya orang yang mengikuti program vaksinasi, menjadi salah satu alasan pemerintah berani mengambil keputusan memberlakukan kebijakan penghapusan syarat tes antigen dan PCR, dan menerapkannya dalam implementasi kebijakan mudik tahun 2022 ini.

Artinya pemerintah sudah mengantisipasi konsentrasi kerumunan orang, terjadinya akumulasi yang akan semakin meningkat intensitasnya pada saat Ramadhan mendekati hari H lebaran, hingga paska lebaran H minus 7 yang ditandai dengan tradisi mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun