Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Bill Gates Mengubah Lima Ekor Ayam Menjadi 1.000 Dollar

7 April 2022   14:04 Diperbarui: 8 April 2022   00:58 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.freemanfarm.biz

Kedua; Ternyata jatah makan untuk ayam tidak bisa dipenuhi, karena untuk jatah makan sehari-hari saja pas-pasan.

Ketiga; Di dunia peternakan juga dikenal banyak penyakit unggas, termasuk tetelo-atau flu unggas, yang jika menyerang bersifat pandemi yang bisa menular dan membunuh serentak-itu artinya unggas butuh pemeliharaan dan asupan vitamin. Konsekuensi dari kata lain, "dibutuhkannya" cadangan dana untuk obat ayam.

Keempat; Pencurian ternak dalam kondisi masyarakat yang kekurangan adalah "bahaya laten" yang umum terjadi.

Sebenarnya ide Gates tidak lagi aneh, tapi justru terlalu naif, karena toh selama ini orang di desa juga melakukan hal yang sama. Tapi ternyata uang 1.000 dollar setahun tak lagi mencukupi. Apalagi jika punya anak banyak,dan sakit-sakitan.

Tapi, mana lebih baik, tak punya pilihan rasional ala Gates, dengan 5 ekor ayam, atau memilih tetap miskin seolah-olah kemiskinan itu memang tak bisa diubah nasibnya.

Pesan satir dari Gates, tanpa harus menyinggung perasaan siapapun, bahwa logika model itulah menurutnya cukup sederhana untuk bisa keluar dari lubang kemiskinan-di pedesaan di manapun. Bahwa jalan keluar dari lubang kemiskinan ada dimana, termasuk melalui jasa 5 ekor ayam.

Saya teringat sewaktu masih aktif di lembaga konservasi lingkungan WWF Indonesia, mengajak beberapa masyarakat di kampung memelihara ikan lele dalam kolam terpal.

Ide itu dijalankan oleh anggota keluarga yang tinggal di rumah, selama orang tua atau kepala keluarga mencari penghasilan utama sebagai buruh tani, petani di kebun atau sawah. Dengan asumsi, ide ini akan menjadi sumber pendapatan baru.

Awalnya hanya menggunakan keluarga seorang staf lapangan, pada akhirnya menular pada saudara, tetangga lainnya, seperti efek domino.

Kita berperan menjadi penampung, menghubungkan dengan para pembeli dan konsumen lain yang membutuhkan produk ikan sebagai makanan olahan, seperti lauk di warung makan, krupuk, nugget , dan bakso. Ternyata program sederhana itu bisa jadi stimulan tambahanpendapatan. 

Idenya kurang lebih seperti yang di gagas Gates dengan 5 ekor ayamnya. Jadi benar, ide sederhana selama dijalankan dengan serius dan konsisten dapat menjadi "mesin uang". Siapa berminat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun