Sehingga cukup membuat iri para sineas dari banyak negara. Karena dari gletser yang jauh dapat bersaing di ruang bergengsi Oscar.
Memang lokus Bhutan, dengan begitu banyak cerita tersembunyi yang menggoda adalah sebuah ide, gagasan yang tinggal di olah oleh talenta yang luar biasa, bisa lahir sebagai sebuah karya sinema unggulan.
Romantisme kehidupan sederhana, gunung, para penggembala, Yak, padang rumput tetap menjadi impian banyak orang dalam hinggar binggar keriuhan kota yang penuh polutan.
Jadi ketika di awal film, kita disuguhi eksotisme daratan Bhutan, semua mata langsung tertuju kesana, dan bertanya-tanya, apa gerangan cerita yang sepadan dengan eksotisme alam itu.
Kisahnya Bermula Dari Guru Muda
Hendak mengikuti aras impiannya, ber-emigrasi ke Australia, sang guru muda malah menemukan dirinya ditugaskan ke sebuah sekolah di desa paling terpencil di Bhutan Utara di mana tidak ada air mengalir dan listrik.
Impian terbesarnya bukan disana, jadi setiap kali pikirannya hanya kapan ia harus sesegera mungkin menjauh dari "dunia asing-terisolir". Sejauh mata memandang hanya deretan gunung, gembala Yak, dan dingin gletser.
Seiring menguatnya keinginan untuk pergi, ikatan-ikatan batin yang mulai tumbuh, semakin tak bisa diretas. Hubungan guru dengan anak-anak lokal yang meyakinkan dia untuk tinggal sebelum kondisi musim dingin yang benar-benar keras melanda.
Seperti sebuah alur yang dapat ditebak, tapi film ini berhasil menyisakan rasa penasaran. Tentu saja faktor penokohan para pemain, suasana landskap Bhutan dengan gunung-gunung tinggi menyentuh awan.
Sulit untuk menjelaskan keindahan itu, bagi yang pertama melihat, tapi tentu saja tidak bagi sang guru yang justru merasa "terpenjara", dalam ruang dan waktu yang asing. Padahal orang seperti Steve Jobs, dedengkot Apple Inc, pernah begitu jatuh cinta dengan deretan sunyi gunung.
Bayangkan saja, bagi seseorang dengan candu informasi, kecepatan berita dan ukuran-ukuran yang tak terbayangkan, jika harus hidup tanpa gadget.
Dalam utopia yang dikiranya mimpi, ia menemui pengalaman mengharukan. Ketika ia pada akhirnya justru mendapat hiburan-hiburan lain yang jauh dari impiannya.