republika
Apa syaratnya?. Mengapa Indonesia harus ada disana dan bagaimana caranya?. Sesulit apa tantangannya?. Inilah mudahnya membuat pertanyaan, tapi begitu sulit menjawabnya, karena jawabannya berpeluang salah.
Mari kita urutkan data keleidoskop sejak setahun belakangan-2021.
Pertama; Indonesia menjadi runner up ke-6, Piala AFF 2020. Artinya ada 6 "kemenangan", tapi tidak sepenuhnya kita menangkan.
Ketiga; Kita juga sudah dua kali menggunakan "jalan pintas"-memborong pemain naturalisasi. Pertama kali, memilih semuanya orang asing alias berdarah murni "orang asing". Dan "belajar dari kegagalan itu", kali ini kita memilih naturalisasi asal tim-tim top Eropa, tapi semua naturalisasi itu punya "benang merah" dengan darah Indonesia.
Keempat; FIFA menggugurkan aturan lama dan melahirkan aturan baru. Salah satunya adalah membuka peluang tambahan kouta bagi 48 tim, dulu hanya 35 tim untuk bisa masuk dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Artinya ada tambahan 8 slot dari hanya 4 slot sebelumnya di zona Asia.
Sebelum itu bisa menjadi berita yang menggembirakan, ada "korban" yang harus dilangkahi dulu agar bisa menjadi jawara. Piala Asia 2023 akan segera digelar dan kualifikasinya akan dimulai kurang dari 6 bulan dari sekarang, pada Juli 2022. Siapa yang harus dilangkahi sebagai "korbannya"?. Bisa jadi Thailand, Vietnam, Malaysia, semuanya mantan juara AFF, ada yang hanya sekali, ada yang berkali-kali sampai bosan, seperti Thailand. Jadi dari sini, langkahnya sudah mulai "terjal" untuk melenggang ke Piala Asia 2023.
Kelima; Australia masuk dalam zona wilayah Asia, karena lintas benua. Peluang yuang sama juga berlaku bagi Indonesia untuk menjajal zona lain. Siapa tahu lawan yang berbeda akan memberi dampak psikologis yang berbeda. Hanya saja jika berhasil mengisi kemenangan dalam zona Oceania itu, harus berhadapan dengan juara Comeball. Jadi, jika tidak mau pusing, maka opsi ini bisa diabaikan saja. Opsi ini dimungkinkan, karena sebagian wilayah Indonesia (Papua Nugini-masuk wilayah lintas benua, Asia- Australia)
Keenam; Fakta, bahwa banyak pemain timnas yang secara individu bergabung dengan tim-tim luar, menunjukkan performa yang luar biasa. Terlihat berbeda sekali jika mereka "bermain dikandang sendiri", atau dengan teman sendiri.
Apakah anggota klub lain, negara lain, lapangan tandingnya, suasana latihannya, pelatihnya atau mungkin asupan makanannya, atau bayarannya, yang menjadi penyebab mereka berprestasi lebih baik?. Pelatih harus mencari tahu dan PSSI sebagai induk persepakbolaan Indonesia harus bisa "mengatasi" masalah itu, jika memang itu penyebabnya.
Ketujuh; Dalam rilis resmi FIFA, Indonesia tetap di posisi 173 dengan 964 poin. Indonesia memiliki posisi yang sama dengan Kamboja dalam ranking pertama yang dirilis FIFA pada 2021.
Dimana Kita Sekarang?
Dengan tujuh catatan saja, kita harus berpikir keras, bagaimana Timnas kita bisa melangkah ke Piala Dunia. Langkah itu bisa sangat sukar dan mungkin sangat musykil dan berat. Bayangkan saja, sejak PSSI berdiri sebagai "soko guru" persepakbolaan Indonesia, betapa susahnya memilih dan melatih 11 orang dari 175 juta penduduk untuk bisa bermain dalam sebuah kesebelasan.
Apakah kita bisa bertanya pada, Â Kishore Mahbubani-apa alasannya mengarang buku berjudul, "Can Asian Think?-Bisakah Orang Asia Berpikir?. Saya hanya mengulang pertanyaan dari pikiran Mahbubani yang secara kontroversial mempertanyakan "kapasitasnya sendiri", karena Mahbubani jelas juga orang Asia.
Jika pertanyaan Mahbubani terlalu garang dan kasar, baiklah pertanyaannya diganti saja. Apa persiapan terbaik timnas dalam soal mentalitas?. Sepertinya strategi pertandingan, pemilihan pemain, pelatih, "borong" naturalisasi, hanya "pelengkap penderita"dibanding faktor mentalitas.
Piala dunia masih "jauh di langit" jika kita masih punya mentalitas timnas "tarkam" jika selalu dihantui "ruang berjarak dua belas pas" yang selalu membuat para pemain timnas, menendang bola lambung setinggi-tingginya disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H