Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Para Seniman Pamit, Lalu Dilupakan, Siapa yang Salah?

11 Januari 2022   22:04 Diperbarui: 27 Maret 2022   01:15 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gempita berkesenian saat ini, kita mestinya harus mampu menjawab pertanyaan besar tentang ‘nasib’ para seniman kita. Apakah kita masih ‘memiliki’ para tetua seni yang masih berjaya saat ini?, Jika iya, apa pekerjaan utama mereka?. Bagaimana kita menjaga tradisi agar tak jatuh ke tangan lain. Bagaimana ia menghidupi dirinya dalam masa tuanya?.

Apakah hanya sekedar mentas dari panggung ke panggung demi mencari sesuap nasi? Atau mereka hadir sebagai orang penting pekerja seni yang mengamati, mendengarkan dan meluruskan gerak yang salah, sehingga seni tetap bergerak pada ritme yang sama semenjak mula dilakukan. 

nusantaranews.com
nusantaranews.com

Apa ekspektasi yang dapat kita raup dari peran para tetua seniman kita selama mereka masih bisa berkontribusi melambungkan dunia seni kita yang makin diminati antar bangsa?.

Banyak dari mereka dengan kesenimannya, dengan kecintaannya pada tradisi menjadi  orang yang ditinggalkan. Sesungguhnya kita semua telah melakukan kesalahan besar, jika mengganggap mereka para sepuh seni kita hanya menjadi bagian dari pentas kegembiraan dan bahan pertunjukkan. Menjadi “orang biasa” dengan talenta dan “muatan” tradisi aslinya yang terpenjarakan.

Sangat absurd, karena kita yang mengakui mencintai  Aceh menyia-nyiakan kesempatan besar ini. Ini menjadi musabab kita  kehilangan tidak saja para tokoh sejarah namun juga kehilangan karya masterpiece mereka. 

Itu pula mengapa dalam kekinian seni kita, hampir tak menemukan kembali seperti kisah trobador besar sekaliber Adnan PM Toh yang karya uniknya menjadi pelengkap puzzle besar karya seni Aceh dan Indonesia.

Kisah Biola Aceh Sebuah Potongan Puzzle

mop2-tampil-di-tv-61dd9b871b796c15fc218cf2.jpg
mop2-tampil-di-tv-61dd9b871b796c15fc218cf2.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun