Mungkin STY akan memasang keduanya dalam satu pertandingan untuk memastikan dimana sebaiknya Ragnar atau Ramai harus berebut posisi strategis dalam formasi baru timnas Indonesia.
Keempat; Nasib yang sama juga akan dirasakan oleh Irfan Jaya, starter yang menjadi top scorer Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 dengan tiga gol. Selama ini juga menempati posisi winger kiri, area yang kerap ditempatinya dan selalu menjadi ancaman bagi pertahanan lawan, posisi yang sama yang juga merupakan keahlian Ragnar Oratmangun, sehingga posisi starter, winger, juga berpeluang diperebutkan Irfan dengan Ragnar, sekaligus dengan Ramai.
STY jelas harus cermat menentukan ketiga pemain jempolan ini diposisi yang paling cemerlang bagi mereka, sehingga bukan saling mengurangi, justru akan saling menutupi kekurangan dan membuat timnas menjadi tim yang lebih ditakuti lawan.Â
Performa besutan STY dalam formasi baru ini, mungkin menjadi salah satu alasan yang menyebabkan media Daily Star Inggris sampai berani memprediksi Indonesia akan bisa masuk dalam seleksi Piala Dunia di tahun 2030. Sebuah harapan yang masih bisa dikejar, maka kita harus melihat dulu bagaimana kekuatan timnas baru ini.
Soal pengalaman Jordi bahkan bukan sekali dua kali Ia  pernah berduel dengan pesepakbola top dunia macam Cristiano Ronaldo hingga Lionel Messi.
Pemain yang biasa turun sebagai bek tengah ini sudah malang melintang di level teratas sepakbola Spanyol, Inggris hingga kini di bercokol Belgia. Dengan prestasi itu, bolehlah sementara Fachrudin mengalah di bangku cadangan, sesekali pasti STY akan memainkan secara tandem kedua pemain itu, untuk melihat performa keduanya.
Berikutnya mungkin akan ada Kevin Diks (fullback kanan, Aarhus GF), Shayne Pattynama (fullback kiri, Viking FK) dan deretan nama lain yang akan mengisi ruang-ruang baru di timnas Indonesia.
Sebuah Nasionalisme Tersembunyi?
Ini barangkali yang cukup menarik, semestinya sikap ngotot STY patut kita hargai dengan berbesar hati, karena STY saja yang berasal jauh dari Korea, ternyata juga "memikirkan" soal nasionalisme. Itu analisa saya. Karena tidak salah jika pilihannya jatuh pada pemain naturalisasi berdarah Indonesia yang sudah malang melintang di dunia internasional, akan semakin menguatkan gengsi dan prestasi, bahwa ternyata ada pemain bola asal Indonesia yang bermain di liga dunia.
Bisa menjadi stimulan internal; agar pemain lain juga  mulai merubah mindset dan berpikir untuk menunjukkan performa terbaik agar prestasinya dapat dihargai dunia internasional, terutama klub-klub di luar. Pasalnya mereka bersaing dengan sesama orang Indonesia, meskipun turunan.